telusur.co.id - Pemprov DKI bersama Rujak Center for Urban Studies dan Kyoto University menyelenggarakan Jakarta Urban Kampung Conference.

Acara yang merupakan rangkaian kolaborasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Rujak Center for Urban Studies (RCUS) dan Pusat Studi Urban untuk Kanki Lab, Kyoto University melalui lokakarya dan konferensi. Acara akan diadakan hingga 21 September 2019 dan bertujuan untuk memperkenalkan Kampung sebagai Urban Commons dan kampung dapat menjadi aset kota.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, Jakarta Urban Kampung Conference dapat memperkaya pandangan dan praktek, serta inovasi dari kampung seperti di kota-kota Jepang dan Taiwan.

Untuk itu, melalui rangkaian kegiatan ini, Anies menyebut, Warga, aktivis berserta jajaran pemrov akan langsung terjun langsung ke lapangan untuk membenahi kampung-kampung.

“Jadi hari ini Pemprov DKI bersama Rujak Center for Urban Studies dan Kyoto University menyelenggarakan Jakarta Urban Kampung Conference. Melibatkan warga kampung di Jakarta, aktivis, dan pemerhati kampung, juga para pakar dari berbagai wilayah di dunia. Jadi kita bersama jajaran Pemprov DKI nantinya akan melakukan Field School. Mereka akan langsung terjun ke lapangan selama beberapa hari,” kata Anies di Balaikota Jakarta, Senin (16/9/19).

Anies, menilai acara ‘bedah’ kampung ini sangat lah bagus dan perlu diapresiasi. Oleh karena itu, ia mewanti-wanti jajarannya untuk bekerja dengan serius dan baik. Terlebih, target  pertama dari program ini adalah pengelolaan pembangunan di kampung akuarium.

“Pada teman-teman yang teribat di sini, kami berharap di dalam Field School ini lebih banyak mendiskusikan apa yang perlu dikerjakan ke depan, diskusi tentang masa depan itu yang kita dorong untuk lebih banyak lagi,” tutur mantan Mendikbud itu.

Perlu diketahui, Jakarta Urban Kampung Conference 2019 yang mengangkat tema “Reviving Urban Commons” ini merupakan rangkaian acara International Field School II on Kampung Akuarium, dan merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Rujak Center for Urban Studies dan Kyoto University, termasuk pelaksanaan kunjungan lapangan ke-6 Kota di Jepang pada bulan Maret 2019 lalu dengan perwakilan dari warga 3 (tiga) kampung, yang diikuti oleh perwakilan kampung Akuarium dan LBH Jakarta.

Kemudian, kegiatan Field School sendiri dilaksanakan pada tanggal 17 sampai dengan  21 September 2019 di Penjaringan, Kampung Akuarium, dan Museum Bahari. Sedangkan Pameran “Ini Kampung: Edisi Kampung Akuarium” digelar pada tanggal 21 September - 31 Oktober 2019 di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Konferensi dan rangkaian kegiatan field school dilaksanakan berdasarkan pada prinsip social production of habitat. Peserta field school terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk arsitek, sosiolog, antropolog, perencana kota, penggiat komunitas, warga kampung dan PNS. [Fhr]