telusur.co.id - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food pada Selasa (24/03/2025), Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, menyoroti beberapa aspek. Salah satu perhatian utamanya adalah keseimbangan antara misi swasembada pangan dan profitabilitas perusahaan.
"Misi swasembada pangan ini sangat mulia dan luar biasa, sesuai dengan visi dan misi Presiden. Namun, ke depannya juga harus ada strategi untuk meningkatkan profitabilitas agar perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang," ujar Kanang, sapaan akrabnya dalam RDP.
Satu sisi membawa penugasan Negara tentang kedaulatan pangan dan sisi lain adalah beban pengurangan hutang
Salah satu sorotan Legislator dari PDI Perjuangan ini adalah peningkatan produksi daging sapi dari 10 ribu ton menjadi 20 ribu ton. Ia mempertanyakan apakah peningkatan tersebut berasal dari produksi dalam negeri atau hanya dari impor.
"Kalau ini berkaitan dengan produksi, berarti ada sapi yang harus ditingkatkan. Jika hanya mengandalkan impor, maka harus dipertimbangkan kembali agar tidak menghambat pertumbuhan peternakan dalam negeri," ujarnya.
Menurut Kanang, pemerintah perlu memastikan bahwa impor daging tetap seimbang dengan penguatan produksi lokal, sehingga peternak dalam negeri bisa terus berkembang.
Peningkatan produksi benih dari 4 ribu menjadi 25 ribu ton juga menjadi perhatian Sulistyono. Ia menilai bahwa peningkatan produksi benih harus dibarengi dengan riset dan strategi pemasaran yang tepat agar petani mau menggunakannya.
"Apa yang membuat petani percaya pada benih yang diproduksi Sang Hyang Seri? Tidak serta merta petani akan menggunakan benih baru. Diperlukan riset mendalam untuk memastikan benih tersebut lebih unggul, misalnya memiliki usia panen lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, atau hasil panen lebih tinggi," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya demonstrasi plot (demplot) sebagai strategi sosialisasi kepada petani sebelum benih diproduksi secara massal.
"Produksi bisa saja ditingkatkan, tapi apakah petani akan langsung menyerapnya? Itu yang menjadi tantangan kita bersama," tegasnya.
Kanang berharap PT RNI dapat menyeimbangkan strategi peningkatan produksi dengan riset dan analisis pasar yang matang.
"PT RNI harus dapat menyeimbangkan strategi peningkatan produksi dengan riset dan analisis pasar yang matang, agar keberlanjutan perusahaan tetap terjaga dan dapat mendukung kesejahteraan petani serta peternak dalam negeri," pungkasnya.[]
Kanang Soroti Produksi PT RNI dan Implikasinya bagi Petani

Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono. Foto: ist