telusur.co.id - Apa yang terjadi di Amerika Serikat (AS)? Apakah kebakaran hebat di Los Angeles merupakan suatu kebetulan kosmik atau kutukan ilahi? Pertanyaan kontroversial ini menyeruak di tengah publik Dunia Arab.
Kebakaran yang mengerikan di Los Angeles, kota terbesar di negara bagian California, AS, terjadi sejak hari Selasa (7/1/24) dan hingga saat ini masih terus berkobar dan meluas.
Kebakaran tersebut telah menewaskan belasan orang, dan sebanyak ratusan ribu orang terpaksa mengungsi.
Bagaimana tanggapan terhadapnya dan bagaimana penjelasannya di dunia Arab?
Jawabannya cukup mengejutkan, karena tak sedikit orang bersukacita atas peristiwa itu, terlebih karena bencana itu terjadi hanya selang sehari setelah Donald Trump mengancam akan membakar Timur Tengah jika tawanan Israel tidak dibebaskan oleh Hamas, dan ketika pengiriman senjata senilai $8 miliar terus mengalir dari AS ke Israel.
Tentu saja tidak jelas apakah Trump akan dapat mengambil pelajaran dari bencana kebakaran itu, atau dia masih akan melanggang dengan tampang beringas tanpa memetik hikmah di balik bencana.
Dilansir dari Rai Al Youm, Anwar Al-Hawari, mantan pemimpin redaksi surat kabar Al-Masry Al-Youm dan Al-Wafd, mengatakan bahwa Trump memperingatkan, mengancam dan bersumbar akan menjadikan Timur Tengah seperti neraka, dan neraka itu ternyata berkobar di negaranya sendiri.
Dr. Mamdouh Hamza, aktivis dan politisi Mesir, berterus terang mengatakan, “Saya jahat karena saya senang atas kebakaran di Amerika.”
Dr. Alia Al Mahdi, mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Politik Mesir, sepakat dengan tafsiran yang mendukung asumsi pembalasan ilahiah. Dia menegaskan bahwa ada orang yang sombong dan merasa dirinya hebat, tapi kemudian terbukti bahwa Allah lebih kuat dan Maha Kuat.
Ilmuwan ruang angkasa AS asal Mesir, Essam Heggy, mengatakan kebakaran yang melanda beberapa wilayah di Los Angeles juga menjalar ke area permukimannya di dekat Hollywood Hill, api mendekati rumahnya, area tersebut dikosongkan, dan kegiatan di NASA dan Universitas California bahkan dihentikan.
Sementara itu, Ahmed Abdel Aziz, anggota tim kepresidenan mendiang Presiden Dr. Mohamed Morsi, mengatakan bahwa di Los Angeles, ada salinan neraka yang disumbarkan Trump terhadap Gaza jika Hamas tidak membebaskan tawanan Israel tanpa syarat.
Abdul Aziz menambahkan bahwa gerbang neraka itu memang dibuka, namun di Los Angeles.
Menanti Komentar Al-Azhar
Kebakaran yang terjadi di AS membuat sebagian orang bertanya-tanya bagaimana pendapat Al-Azhar tentang kebakaran tersebut, dan apakah Al-Azhar akan mengeluarkan fatwa atau komentar tentang kebakaran tersebut? Komentar Al-Azhar dinantikan banyak orang karena lembaga ini merupakan salah satu otoritas keagamanaan Islam berskala dunia.
Penulis Abbas Mansour setuju dengan teori pembalasan ilahi, dan membenarkan bahwa neraka yang dideklarasikan oleh “si bodoh” Trump di Timur Tengah meletus di Los Angeles, AS, di tengah musim dingin!
“Tuhanmu mampu melakukan segalanya,” ungkap Mansour.
Pengacara Adly Hussein, yang juga mantan gubernur Qalyubia, Mesir, mengatakan bahwa malapetaka di Los Angeles bisa jadi merupakan pesan dari langit.
Di sisi lain, sebagian orang enggan menafsirkan bencana itu sebagai azab atau pembalasan ilahi, dan menyatakan tidak seharusnya orang bersukacita atas apa yang terjadi pada orang lain yang tak bersalah, apalagi banyak warga AS yang berdemonstrasi untuk mendukung Gaza dan mengutuk kejahatan genosida Israel di Gaza. [Tp]