Kemenperin Dorong Penguatan Industri Kelapa Sawit dengan Investasi Kilang Cargill di Lampung - Telusur

Kemenperin Dorong Penguatan Industri Kelapa Sawit dengan Investasi Kilang Cargill di Lampung

Sumber foto: dok Kemenperin

telusur.co.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memperkuat struktur industri nasional dengan menetapkan sektor-sektor industri prioritas, salah satunya adalah industri kelapa sawit yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Program industrialisasi kelapa sawit telah berhasil mendorong terciptanya pusat ekonomi baru di luar Pulau Jawa, salah satunya di Provinsi Lampung, yang kini menjadi lokasi pembangunan dan pengoperasian kilang minyak sawit oleh PT Pacrim Nusantara Lestari Food, bagian dari perusahaan multinasional Cargill.

Cargill telah menginvestasikan USD 200 juta untuk membangun kilang minyak sawit berteknologi tinggi yang dapat memproduksi hingga 1 juta metrik ton per tahun. Selain itu, fasilitas ini juga dilengkapi dengan empat jetty milik sendiri yang mampu melayani kapal bertipe Mothervessel dengan kapasitas 65.000 Deadweight Tonnage, sehingga memungkinkan ekspor langsung dari Lampung tanpa perlu melalui proses alih muat (transshipment), menjadikan distribusi lebih efisien dan kompetitif di pasar global.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik investasi yang dilakukan oleh Cargill. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat daya saing industri dalam negeri dan mendukung posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok minyak nabati global yang berkelanjutan. "Kami mengapresiasi langkah strategis Cargill dalam memperkuat struktur industri kelapa sawit nasional melalui investasi industrialisasi yang bernilai tinggi. Kehadiran fasilitas ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global," ungkapnya.

Putu Juli Ardika, Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, menekankan bahwa industrialisasi kelapa sawit memiliki peran penting dalam menyediakan beragam pasokan produk untuk berbagai sektor. "Produk kelapa sawit tidak hanya untuk kebutuhan pangan, tetapi juga untuk produk non-pangan, pakan ternak, hingga bahan bakar. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada pemenuhan permintaan pasar global," jelas Putu.

Kemenperin juga menegaskan komitmennya dalam mendukung kemudahan berusaha di Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah telah menyediakan berbagai fasilitas dan kemudahan, seperti perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, serta fasilitas lainnya untuk mendukung pertumbuhan sektor industri. "Kami sangat mengharapkan agar fasilitas yang telah disiapkan ini dimanfaatkan untuk memperluas kapasitas produksi sektor industri yang berdaya saing dan berkelanjutan," ujar Putu.

Penne Kehl, Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading, menyatakan bahwa investasi ini merupakan bagian dari kemitraan jangka panjang Cargill di Indonesia. "Kami berkomitmen untuk membangun rantai pasok yang tangguh dan berkelanjutan, serta mendukung sistem pangan global yang aman dan bertanggung jawab," kata Kehl.

Managing Director Bisnis Tropical Oil Cargill, Azlan Adnan, menambahkan bahwa investasi ini akan memperkuat integrasi dari perkebunan hingga ke pelanggan dan memastikan ketelusuran serta keberlanjutan yang lebih baik dalam industri kelapa sawit.

Pembangunan kilang minyak kelapa sawit di Lampung ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga regional. "Kami berharap Cargill dapat memperluas portofolio investasinya di komoditas agro lainnya. Sumber daya agro Indonesia sangat luas, prospektif, dan melimpah, dan kami ingin mendorong pemanfaatan potensi tersebut untuk mengembangkan industri yang berkelanjutan," tutup Putu.

Dengan investasi dan komitmen jangka panjang dari perusahaan besar seperti Cargill, Indonesia semakin memperkuat posisi strategisnya dalam industri kelapa sawit global dan membangun perekonomian yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
 


Tinggalkan Komentar