Kementan Bantu Peternak Terdampak Banjir di NTB, Ini Bantuannya - Telusur

Kementan Bantu Peternak Terdampak Banjir di NTB, Ini Bantuannya


telusur.co.id - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian, menyalurkan bantuan untuk peternak terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bantuan tersebut berupa sembako sebanyak 26.000 butir telur serta obat-obatan ternak.

Ditjen PKH, drh. Makmun mengatakan, masyarakat yang terdampak banjir di Bima, kebanyakan berprofesi sebagai peternak. Maka, sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang dialami, pihaknya ikut turun tangan membantu meringankan beban para korban.

"Bantuan ini kami fokuskan untuk para peternak. Selain berupa sembako, kami juga memberi obat-obatan dan langsung melakukan pengobatan ternak secara mada pada daerah yang terdampak banjir," kata Makmun dalam keterangannya, Senin (12/4/21).

Ia menambahkan, bantuan stimulan bagi peternak oleh Ditjen PKH ini, selain menyasar kelompok ternak pada beberapa desa di Kecamatan Monta, NTB, disalurkan juga untuk peternak terdampak banjir di Kecamatan Woha, Bolo dan Madapangga.

Pada empat wilayah ini tercatat 5.173 ternak warga terdampak banjir bandang yang terjadi pada Jumat 2 April lalu. Di antaranya 93 ekor sapi, 4 ekor kerbau, 76 ekor kambing dan 5.000 ekor ayam broiler. Data tersebut meliputi ternak yang mati bangkai, hilang dan dipotong paksa oleh warga.

Bantuan sembako, ribuan butir telur serta obat-obatan berupa vitamin, antibiotik, obat cacing dan anti rasa sakit ini ditargetkan mampu menangani lebih kurang 7.000 ekor ternak warga di empat kecamatan terdampak. Harapannya, juga bisa membangkitkan semangat para peternak untuk terus mengembangkan potensi peternakan di daerah.

"Musibah ini kan ujian kita bersama. Dengan cara ini mudah-mudahan kita bisa menyatu untuk bangkit dari keterpurukan," imbuh Makmun.

Selain menyerahkan bantuan penanggulangan dampak bencana alamm, pria kelahiran Lambu Kabupaten Bima itu, juga menyempatkan diri untuk melakukan penyuntikan antibiotik pada ternak warga yang sakit dan trauma diterjang banjir.

Terkait mereka yang menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam pengembangan ternaknya, Makmun memastikan akan mengupayakan restrukturisasi pinjaman atau pengunduran waktu pelunasan dari lembaga perbankan untuk kegiatan usaha penggemukan sapi.

"Nanti saya coba komunikasi dengan pihak perbankan di pusat. Mungkin ada keringanan waktu. Saya yakin mereka juga memahami itu, karena kondisi ini bukan keinginan peternak," tukasnya.[Fhr]
 


Tinggalkan Komentar