telusur.co.id - Mahasiswa Pascasarjana Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) apresiasi langkah progresif yang dilakukan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana SKSG UI, Musleh menilai, kebijakan Menteri PKP yang menekankan peningkatan kualitas rumah subsidi dan pengawasan ketat terhadap pengembang adalah langkah yang tepat untuk memastikan rumah subsidi benar-benar layak huni.
“Kami melihat ada keseriusan dari Menteri Maruarar Sirait dalam menjamin bahwa rumah subsidi tidak hanya tersedia dalam jumlah banyak, tetapi juga berkualitas. Ini adalah hal yang patut diapresiasi,” ujar Musleh di Jakarta, Senin (17/2/2025).
Selain itu, Musleh juga mengapresiasi upaya Menteri PKP dalam menggandeng sejumlah pihak.
Termasuk Kongres Advokat Indonesia (KAI), Kementerian BUMN, serta industri jasa keuangan untuk memastikan penyaluran subsidi berjalan transparan dan tepat sasaran.
“Kolaborasi yang dibangun dengan berbagai pihak, termasuk advokat dan perbankan, menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menjamin hak-hak masyarakat mendapatkan hunian yang layak,” ucap Musleh.
Menurutnya, kualitas perumahan subsidi memang menjadi salah satu tantangan utama dalam program perumahan rakyat.
Kendati demikia, Ia pun menyoroti temuan Menteri PKP saat melakukan inspeksi ke beberapa lokasi perumahan subsidi yang mengalami berbagai masalah seperti retakan bangunan dan banjir.
“Keberanian Menteri Ara untuk menindak pengembang nakal dan mengutamakan kualitas hunian layak merupakan sikap yang kami dukung penuh,” pungkas dia.
Lantas, Musleh menambahkan bahwa Program 3 Juta Rumah juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan adanya dukungan dari Kementerian BUMN, Perumnas, serta perbankan, ia optimistis target pembangunan rumah subsidi dapat tercapai dan memberikan manfaat yang luas.
“Kami berharap langkah-langkah konkret seperti pengawasan ketat, peningkatan aksesibilitas, serta pembangunan hunian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terus dilanjutkan,” imbuhnya.[Fhr]
Laporan: M. Tegar Jihad Al Faruq
