Khofifah dan Gus Miftah Resmikan Graha Muslimat NU Blitar, Pesankan Pentingnya Manager Leader - Telusur

Khofifah dan Gus Miftah Resmikan Graha Muslimat NU Blitar, Pesankan Pentingnya Manager Leader

Khofifah Indar Parawansa bersama Gus Miftah meresmikan Graha Muslimat NU Kabupaten Blitar

telusur.co.idDidoakan 30 Ribu Lebih Muslimat Kembali jadi Gubernur, Khofifah Dinilai Pemimpin yang Berhasil Jadikan Grahadi Rumah Rakyat dan Konsisten Jalankan Aswaja

Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa bersama Gus Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah hadir meresmikan Graha Muslimat NU di Kabupaten Blitar. Rabu, (04/9/2024). 

30 ribu lebih jamaah Muslimat NU yang turut hadir dalam kegiatan ini. Termasuk sejumlah tokoh kiai dari Kabupaten Blitar seperti KH Mudhofi yang adalah Ketua RMI, KH. Ardani Ahmad, Syuriah PCNU Kab. Blitar, KH. Muqorrobin, Ketua Tanfidziyah PCNU Kab. Blitar, KH Baharuddin, M.Ag., Kepala Kemenag Kab. Blitar serta mantan Rektor Unisma, Prof. Dr. KH. Ahmad Sodiqi, S.H. yang sekaligus orang yang mewaqafkan tanah untuk Graha Muslimat NU. 

Dalam kesempatan ini, secara khusus Khofifah memesankan pentingnya membangun superteam. Hal itu sengaja ia pesankan melihat Muslimat NU Blitar yang begitu berhasil beradaptasi dengan perkembangan 
teknologi digital IT. Muslimat NU Blitar juga aktif dalam menyebarkan syiar Islam dengan nafas ke Indonesiaan dan budaya  lewat media digital.

“Berhasilnya aplikasi digital IT di lingkungan Muslimat NU ini tak lain dikarenakan sinergi dan kolaborasi. Tidak ada sukses yang bisa terlahir sendirian. Tapi sukses itu bisa terlahir karena ada superteam,” jelas mantan Mensos RI ini.

Dikatakannya, di NU, ada Muslimat NU dan banyak sekali organisasi Banom di bawahnya. Oleh sebab itu, ia mendorong semuanya untuk bisa menjalin kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan bersama.

“Semuanya harus saling nyengkuyung memberikan penguatan satu sama lain. Graha Muslimat NU bisa terbangun juga hasil sedekah seluruh warga Muslimat NU Blitar. Betapa bahwa, untuk membangun Graha Muslimat NU ini juga hasil kerja bersama. Itulah superteam,” jelasnya.

Tak hanya itu, Khofifah juga menyebut bahwa, dalam Muslimat NU harus dikuati oleh manager leader yang bagus. Ini karena Muslimat NU adalah organisasi perempuan terbesar di dunia. 

“Kalau apa yang dilakukan oleh Muslimat NU dipublik di semua media digital maka akan menjadi pintu utama agar dunia bisa melihat Muslimat NU,” jelas mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI ini.

Tak lupa dalam kesempatan ini, Khofifah juga memohon restu dari seluruh jemaah Muslimat NU yang hadir terkait pencalonannya kembali sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebagaimana diketahui, Khofifah bersama Emil Elestianto Dardak telah terdaftar sebagai bakal calon gubernur Jatim di Pilgub 2024. 

“Nyuwun doa dan pangestu panjenegan semua mugi Allah paring ridho Khofifah-Emil kembali memimpin Jatim di periode yang akan datang,” urai Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.

Sebelumnya, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Nyai Hj. Masruroh Wahid mengajak jemaah Muslimat NU mendoakan dan mendukung langkah Khofifah dalam Pilgub Jatim 2024. Masruroh menyebut bahwa, Khofifah telah terbukti dalam memimpin Jawa Timur membawa banyak perubahan yang positif. 

Dengan gaya kepemimpinan yang menyatu bersama rakyat, Khofifah dinilai telah berhasil membuang jarak antara pemerintah dan masyarakat. Tak hanya itu Khofifah selama memimpin Jatim juga telah konsisten menjalankan nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah. Sehingga sangat layak dan harus didukung oleh seluruh jamaah Muslimat NU. 

“Ibu Khofifah jadi pemimpin Jatim menurut saya karena memang Allah menghendaki. Kita bisa melihat, selama memimpin Jatim, Ibu Khofifah rutin mengajak shalawatan, selalu tak lupa memberi santunan anak yatim di setiap acara pemerintahan, dan kantor pemerintahan yang dulunya adalah panggonan elit sekarang rumah gubernur itu rumah rakyat,” papr Masruroh. 

“Setiap ada perhelatan pasti ibu sertakan seluruh rakyat. Itu karena ibu Khofifah itu adalah warga NU, kadernya Muslimat NU dan memahami Islam itu rahmatan lil alamin dan beliau adalah pejuang aswaja,” sambungnya. 

Di sisi lain, dalam tausiahnya, Gus Miftah memberikan pesan tentang pentingnya seseorang dalam menjaga agama. Sebab agama adalah penyelamat di dunia dan di akhirat dan harus dipegang teguh hingga hembusan nafas terakhir. 

“Kemuliaan seseorang adalah agamanya. Dan kepribadiannya adalah akhlaqnya. Itulah mengapa setiap khotbah jumat khotib selalu berpesan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Gus Miftah juga menjelaskan bahwa, salah satu contoh seseorang memiliki akhlaq yang baik adalah orang tersebut melapangkan kesusahan saudaranya atau orang yang ada di sekitarnya.

“Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadist Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat,” sebutnya.

Untuk itu. ia mengajak umat mukmin untuk sama sama suka saling membantu sesama, dan gotong royong di antara masyarakat. Karena itu adalah salah satu ajaran Islam. (ari)


Tinggalkan Komentar