telusur.co.id - Pondok Pesantren (Pontren) Darojatul Ashfad, Desa Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, didaulat menjadi tuan rumah pelatihan pendirian koperasi pondok pesantren (kopontren) dan sosialisasi OPOP (one pesantren one produk).

Kegiatan ini diinisiasi oleh Forum Pondok Pesantren (FPP) Kabupaten Bekasi itu. Hadir dalam acara tersebut, antara lain Ketua Umum FPP yang diwakili Sekretaris Umum FPP Kabupaten Bekasi, Kyai Suryadi Zaini, Kepala Bidang Kelambagaan dan Pengawasan pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bekasi, Syahwono Adji, serta 43 pimpinan pondok pesantren se-Kabupaten Bekasi.

Pimpinan Pondok Pesantren Darojatul Ashfad, KH Jajat Sudrajat, merasa bersyukur kegiatan tersebut digelar di pontrennya. "Bersyukur kepada Allah SWT sampai saat ini kita diberikan banyak nikmat, sehingga kita bisa silaturahmi di Pontren Darojatul Ashfad, dalam rangka pelatihan kopontren dan sosialisai OPOP yang diinisiasi oleh FPP Kabupaten Bekasi," kata KH Jajat, ditulis Kamis (19/1/23).

KH Jajat mengungkapkan, atas nama pimpinan Pontren Darojatul Ashfad, sekaligus tuan rumah, dirinya merasa gembira dan senang bisa silaturahmi dengan para peserta utusan dari pontren dalam wadah FPP Kabupaten Bekasi.

“Untuk tahap awal, sebanyak 43 dari 304 pimpinan pontren diundang pada hari ini. Kemungkinan yang lain sudah punya koperasi, sehingga tidak bisa hadir di acara ini,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan pelatihan pendirian kopontren ini sangat penting untuk pemberdayaan ekonomi pontren. Apalagi dalam kegiatan itu disosialisasi juga tentang OPOP.

“Harapan saya, ke depan pontren mempunyai koperasi, dalam rangka untuk membantu kebutuhan para guru dan santri. Sehingga pontren di Kabupaten Bekasi mendapat penghasilan. Kalau perlu, para santri kita berdayakan sebagai penggerak wirausaha,” ujarnya.

Mengenai OPOP, KH Jajat Sudarjat menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan pontren masing-masing terkait produk yang akan dibuat. Misalnya, pontren membuat sabun lantai, sabun cuci pakaian dan sabun cuci piring.

“Kalau Pontren Darojatul Ashfad, kita telah membuka jasa laundry dan menjual ikan presto,” ucapnya.

Menurut KH Jajat Sudarjat, produk ikan presto yang dibuat oleh wali santri Pontren Darojatul Ashfad, dijual ke masyarakat umum. Alhamdulilah, sehari bisa memproduksi ribuan ikan presto. Bahkan, seminggu sekali para santri di sini kita beri ikan presto sebagai lauk pauk untuk makan mereka.

Selain diberi menu ikan presto, lanjut KH Jajat Sudarjat, para santri Pontren Darojatul Ashfad juga diberi ayam. “Para santri itu perlu diberi makanan bergizi,” pungkasnya.[Tp