KKB Kembali Makan Korban, Gus Muhaimin Desak Aparat Lebih Tegas - Telusur

KKB Kembali Makan Korban, Gus Muhaimin Desak Aparat Lebih Tegas

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. (Ist)

telusur.co.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta aparat lainnya segera menghentikan kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) agar tidak memakan korban lebih banyak.

“Saya kira sudah waktunya aparat lebih tegas terhadap KKB. Apalagi sekarang mereka sudah berani masuk tempat-tempat fasilitas negara, bahkan Koramil juga diserang,” kata Muhaimin di Jakarta, Selasa (23/11/21).

Gus Muhaimin, spaan akrabnya, juga meminta optimalisasi kinerja dan peran Badan Intelijen Negara (BIN) dalam mengusut rentetan kekerasan yang dilakukan KKB. Ia mengingatkan agar BIN tidak masuk terlibat operasi tempur tapi cukup di ranah intelijen.

"Peran BIN tentu saja harus lebih optimal lagi. Cari siapa dalangnya (KKB), lokasinya di mana, berapa jumlah anggotanya, itu yang harus dipecahkan oleh BIN. Jadi menurut saya BIN jangan masuk ke ranah operasi tempur, seharusnya di ranah intelijen saja dengan melakukan operasi intelojen baik strategis maupun taktis," tegasnya.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, mengatasi permasalahan di Papua yang melibatkan KKB memerlukan pendekatan khusus. Pertama, pendekatan humanisme di Papua seperti yng diajarkan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur harus diperkuat.

Menurutnya, pendekatan ala Gus Dur saat ini cenderung kurang dijalankan dengan baik oleh pemerintah.

“Padahal pendekatan ini sangat-sangat positif, nilai-nilai humanisme yang diwariskan Gus Dur saya yakin bisa membuat Papua teduh,” tutur Gus Muhaimin.

Kedua, lanjut dia, pendekatan kesejahteraan. Dia menyatakan, pendekatan kesejahteraan sudah secara masif dilakukan oleh Presiden Joko Widodo, pembangunan sekolah, infrastruktur jalan, jalan tol, sarana komunikasi fasilitas lainnya dan pasar-pasar.

Ketiga, pendekatan keamanan. Dalam konteks ini Muhaimin meminta pemerintah untuk menyususn langkah taktis dan kompilatif antara penegakkan hukum dengan operasi tempur.

“Saya kira pendekatan keamanan ini menjadi tugas Panglima TNI yang baru. Tentu saja berat, tapi semua ini harus dilakukan demi kedamaian di Papua. Apa dan bagaimana strateginya perlu disusun dengan baik, cepat dan terukur,” tuturnya.

Sebelumnya, pada Sabtu, 20 November 2021, Komando Rayon Militer (Koramil) Suru-Suru di Kabupaten Yahukimo, Papua diserang KKB dan mengakibatkan seorang prajurit TNI bernama Sertu Ari Baskoro gugur dan melukai Danramil Suru-Suru Kapten Inf Arviandi. [Tp]


Tinggalkan Komentar