telusur.co.id - Beberapa waktu lalu, media-media Israel memublikasikan sebuah file audio dan foto seorang pria yang diklaim sebagai personel Pasukan Quds IRGC Iran. Media-media negara Zionis itu mengklaim, ‘anggota IRGC’ itu diinterogasi oleh agen-agen Mossad di wilayah Iran.

File audio itu menyebutkan, orang itu ditugasi oleh Pasukan Quds untuk membunuh seorang Zionis di Kedubes Israel di Turki, seorang jenderal AS di Jerman, dan seorang jurnalis di Prancis.

Media-media Israel memublikasikan file audio ini dan mengklaimnya sebagai bagian dari interogasi orang tersebut oleh Mossad di wilayah Iran. Kabar ini pun kontan dianalisis oleh berbagai kanal televisi berbahasa Parsi yang pro-Barat.

Menurut pemberitaan TasnimNews, orang itu bernama Mansour Rasuli. Dia adalah seorang warga sipil dan petani yang tinggal di barat laut Iran. Tahun lalu, dia diculik oleh sekelompok penjahat dan dipaksa para penculik untuk mengatakan hal-hal yang telah didiktekan kepadanya.

Baru-baru ini, Rasuli memublikasikan video dirinya dan menjelaskan kejadian tersebut. Ia dengan tegas membantah semua klaim-klaim terkait dirinya yang ada dalam file audio tersebut.

Sebuah sumber mengatakan kepada Tasnim, aparat keamanan Iran telah menangkap para penculik Rasuli beberapa hari lalu.

Menurut sumber TasnimNews, perangkat keamanan Israel berusaha membuat film dan klip ala Hollywood untuk “memamerkan kekuatan mereka”. Namun kejadian terakhir ini justru menjadi skandal bagi mereka.

Berbarengannya kejadian ini dengan perundingan Iran dan negara-negara anggota JCPOA di Wina menunjukkan upaya Israel untuk mengganggu proses perundingan, dengan menebar isu bahwa Iran berupaya melakukan aksi teror di Eropa. Namun upaya ini pun tidak membuahkan hasil. [Tp]