telusur.co.id - Konflik Internal di Partai Golkar Kabupaten Bekasi semakin memanas. Karena, masing-masing kubu saling menyerang dengan kritikan yang tajam.
Gerakan mosi tidak percaya yang dilakukan 15 Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar terhadap Ketua DPD II Kabupaten Bekasi, Eka Supria Atmaja mendapatkan perlawanan dari pendukung Bupati Kab Bekasi tersebut.
Pendukung Eka Supria, Arif Rahman Hakim mengaku, tidak percaya jika yang melakukan mosi sebanyak 15 PK yang melakukan mosi tidak percaya. Sebab sejauh ini ada sekitar 7 PK yang masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas atau Plt.
Rupanya, pernyataan Arif Rahman mendapatkan tanggapan dari salah satu Pengurus kecamatan (PK) Golkar Cikarang Selatan, H Jojo.
Jojo mempertanyakan kapasitas Arif Rahman Hakim yang ikut-ikutan. "Saya mempertanyakan kapasitas saudara Arif Rahman Hakim sebagai apa di dalam kepengurusan DPD Golkar kab Bekasi," ungkap Jojo, mempertanyakan.
Kata Jojo, Arif Rahman hanya sebagai ketua pemenangan pemilu. Seharusnya yang memberikan tanggapan atas masalah internal partai bidang organisasi, sekretaris dan ketua Partai Golkar. "Yang seharusnya memberikan pernyataan di media bukan saudara Arif. Harusnya ketua partai, tapi tidak bisa bicara untuk menjelaskan kepada media tentang yang terjadi saat ini di dalam internal partai," jelas Jojo.
Jojo juga menjelaskan, apa yang disampaikan Arif terkait keraguan jumlah 15 Pengurus kecamatan mengajukan mosi tidak percaya ke Bandung dan Jakarta hanya sekedar pernyataan reaktif saja. "Ngapain juga kalau tidak tau dan ragu bersteatman reaktif di media , padahal itu bukan kapasitasnya kalau secara organisasi kepartaian," jelasnya.
Sebelumnya, Arif Rahman Hakim mengaku, ragu jika sebanyak itu PK yang melakukan mosi tidak percaya. Sebab sejauh ini ada sekitar 7 PK yang masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas atau Plt.
Arif pun menambahkan, apa yang menjadi tuntutan para PK tidak mendasar karena berbagai kegiatan kemasyarakatan gencar dilakukan terutama dalam hal penanganan wabah virus Corona atau Covid-19.
“Soal PK yang membuat mosi tidak percaya, saya ragu sebanyak itu. Karena, ada sekitar 6 sampai 7 PK yang menjadi Plt,” terang Arif, Rabu (26/8/2020).
Padahal, sambung Arif, sebagai bagian dari rasa peduli Ketua DPD Pak Eka Supria Atmaja kepada PK dia buat kebijakan memberikan intensif bantuan senilai Rp1 juta perbulan per PK.
“Waktu Idul Adha kemarin, Ketua DPD pun menyalurkan bantuan hewan qurban kambing satu ekor per-PK,” ungkapnya.
Terus parameter loyonya itu, lanjut Arif, dari mana. Selama ini, kita melakukan kegiatan–kegiatan dalam hal membantu penanganan Covid-19 seperti pembagian masker, hand sanitizer, pembagian sembako dan lain sebagainya.