Kremlin Peringatkan Bahaya Retorika Nuklir Usai Trump Kerahkan Kapal Selam - Telusur

Kremlin Peringatkan Bahaya Retorika Nuklir Usai Trump Kerahkan Kapal Selam

Sumber Foto: TNA

telusur.co.id - Kremlin pada hari Senin mendesak kehati-hatian menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa ia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir sebagai tanggapan atas komentar daring oleh Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

"Kami menanggapi setiap pernyataan terkait isu nuklir dengan sangat hati-hati," ujar juru bicara utama Dmitry Peskov kepada para wartawan. "Rusia berkomitmen penuh terhadap nonproliferasi nuklir, dan kami yakin bahwa semua pihak harus menahan diri sepenuhnya terkait retorika nuklir," lapor The Moscow Times.

Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia telah memerintahkan pergerakan dua kapal selam nuklir setelah Medvedev, yang menjabat sebagai presiden antara tahun 2008 dan 2012, merujuk pada perangkat kiamat hipotetis Soviet yang dapat melancarkan serangan balasan nuklir bahkan jika kepemimpinan negara itu musnah.

Berbicara kepada wartawan pada hari Minggu, Trump mengatakan kapal selam tersebut berada "di kawasan tersebut," tanpa menjelaskan apakah kapal selam tersebut bertenaga nuklir atau bersenjata nuklir, atau merinci lokasi penempatannya. Pergerakan kapal selam militer AS dirahasiakan.

Peskov meremehkan pernyataan Trump, dengan menekankan bahwa kapal selam AS secara rutin dikerahkan sebagai bagian dari operasi standar. Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka menanggapi meningkatnya ketegangan ini.

Pertukaran ini terjadi ketika Trump terus mendesak Moskow untuk mengakhiri perang melawan Ukraina paling lambat 8 Agustus atau menghadapi sanksi baru. Trump juga telah melontarkan kemungkinan "tarif sekunder" yang akan menargetkan negara-negara yang masih berdagang dengan Rusia, termasuk Tiongkok dan India.

Ketika ditanya tentang komentar Trump akhir pekan lalu bahwa AS "benar-benar siap" menghadapi potensi kebuntuan nuklir, Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa "tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir.".

 

Sumber: TNA


Tinggalkan Komentar