telusur.co.id - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin mengungkapkan, tindakan yang dilakukan oleh lima remaja yang mengolok-olok anak Palestina di restoran cepat saji dilakukan tanpa sengaja.
Hal itu dikatakan Budi meneruskan keterangan yang disampaikan para remaja tersebut.
"Kalau lihat dari apa yang mereka sampaikan itu tidak sengaja. Anak-anak kan biasa bercanda ya. Nah cuma memang karena kondisi terekam, ter-record dan akhirnya tersebar," kata Budi di Gedung Disdik DKI Jakarta, Rabu (12/6/24).
Budi mengungkapkan, bahwa kelima remaja itu mengaku sangat menyesali perbuatannya.
"Mereka sangat-sangat menyesali kondisi yang telah terjadi. Jadi kondisinya memang mereka tidak sengaja terucap secara seperti itu. Jadi ini sebenarnya bercandaan saja," ujar Budi.
Selanjutnya, Budi telah meminta kepada lima remaja itu untuk wajib lapor kepada guru BK masing-masing sekolahnya.
"Kami atas nama orang tua siswa terkait video yang viral kemarin dan juga atas nama siswa-siswa mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia," imbuhnya.
Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah remaja perempuan yang sedang makan di sebuah restoran cepat saji sambil mengolok-olok penderitaan anak-anak Palestina.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @mimi_julid. "Mau boikot, mau ga boikot terserah itu hak masing2 yes bund," tulis akun itu yang dilihat telusur.co.id, pada Selasa (11/6/24).
Pengunggah video itu pun menilai, bahwa perilaku para remaja itu sudah kelewat batas. Akun tersebut pun turut mencantumkan Instagram milik salah seorang remaja itu.
"Tapi klo udah bercandanya kaya gini sih udah keterlaluan! @chirenggs buka dong akun IG nya," ujarnya.
Sontak video itu menjadi bulan-bulanan netizen. Para warganet pun beramai-ramai mengecam tindakan para remaja perempuan tersebut.
"Inillah pentingnya mengajarkan empati sedini mungkin...," tulis @kartikaputriworld.
"Kalo gak cantik, minimal punya attitude!!," ujar @ginafitria21.
"Astaghfirullah minim adab," kata @helloalqi_ind. [Fhr]