telusur.co.id - Ketua Umum Mahasiswa Peduli Indonesia, Bima Putra mendesak kepada Presiden Jokowi untuk mereshuffle Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN) Erick Thohir dari kabinet.
Alasannya, karena Kementerian BUMN yang diduduki oleh Erick Thohir telah gagal mengemban amanah dan juga sudah tidak lagi bekerja buat negara tapi berkerja buat kepentingan pribadi. "Ada dugaan keterlibatan Erick di dalam 'bisnis' PCR," duganya.
Belum lagi soal kerugian di beberapa BUMN seperti PLN dan Pertamina yang kerap mengalami kerugian. PLN merupakan perusahan listrik negara mengalami kerugian yang sangat besar.
Padahal, PLN tidak mempunyai saingan sama sekali dan PLN digunakan oleh seluruh penduduk Indonesia. "Mengapa bisa memiliki kerugian yang sangat besar kalau tidak ada permainan di dalam nya," imbuhnya.
Erick Thohir juga melakukan investasi ke perusahan swasta yaitu gojek. Padahal yang harus dibantu atau diinvestasi aturan perusaha milik negara agar bisa berkembang contohnya Garuda yang dimana sekarang dilanda akan kebangkrutan.
"Sungguh sangat tidak mempunyai hati nurani sekali bapak kementerian di saat masyarakat dalam keadaan susah karena Covid-19 malah asik melakukan pembinisan terhadap masyarakat. Jadi saya harap Presiden Jokowi cepat ambil sikap yang tegas mengenai masalah ini," pungkas Bima Putra.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle yang memanas.
"Sebagai pembantu presiden, saya siap diangkat, saya siap dicopot. Reshuffle hak prerogatif presiden," ujar Erick Thohir di Teluk Semangka, Lampung, Kamis, 15 April 2021. [ham]