Mahyudin Dukung Diakuinya Budaya Erau Jadi Warisan Budaya Takbenda Oleh UNESCO - Telusur

Mahyudin Dukung Diakuinya Budaya Erau Jadi Warisan Budaya Takbenda Oleh UNESCO

Wakil Ketua DPD RI Mahyudin menerima audiensi Putri Pendidikan 2022 Kalimantan Timur, Octa Trifiany. (Ist).

telusur.co.id - Wakil Ketua DPD RI Mahyudin menerima audiensi Putri Pendidikan 2022 Kalimantan Timur, Octa Trifiany terkait upaya pelestarian budaya Erau, dengan menjadikannya sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda pada UNESCO. Menurut Mahyudin, usaha para anak muda Kalimantan Timur, yang diwakili oleh Octa Trifiany itu sangat positif, dan harus didukung oleh semua kalangan yang mencintai budaya lokal. 

“Pelestarian budaya Erau harus didukung, karena salah satu daya tarik Kalimantan Timur, yang khususnya  di Kutai Kartanegara itu adalah pesta adat Erau. Dengan pelestarian adat Erau ini, diharapkan menjadi salah satu ciri khas budaya Kalimantan Timur,” katanya dalam keterangan, Kamis (2/1/23).

Senator asal Kalimantan timur itu juga meminta agar Pemerintah daerah men-suport perjuangan untuk melestarikan budaya Erau di Kalimantan Timur itu. Mahyudin menambahkan, sebagai provinsi yang menjadi tempat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pengakuan dunia internasional melalui UNESCO terhadap budaya Erau, merupakan kebanggaan tersendiri.  

“Sebagai sesama warga Kalimantan timur tentu kami sangat bangga jika budaya Erau diakui bukan hanya di dalam negeri namun juga dunia internasional. Apalagi budaya Erau, sangat layak sekali jika diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, mengingat Erau sering disandingkan dengan sejumlah Festival Folklore Internasional yang di koordinasi UNESCO,” katanya.

Senada dengan itu, Octa Trifiany dalam audiensi tersebut juga mengatakan pentingnya pelestarian budaya lokal seperti Erau. Ia pun berharap Kalimantan Timur nanti tidak hanya dikenal sebagai provinsi yang menaungi Ibu Kota Nusantara, tetapi juga dikenal sebagai tempat yang kaya dengan kebudayaan lokal.

“Untuk itu, berbagai kebudayaan lokal di Kalimantan Timur seperti budaya Erau harus dilestarikan. Maka, melalui pengakuan UNESCO diharapkan kita semua dapat melestarikan dan budaya Erau dapat diwariskan ke generasi-generasi muda berikutnya,” katanya.

Octa yang juga duta UNESCO, pun merasa senang dengan tanggapan positif pimpinan DPD RI mahyudin, sekaligus sebagai senator asal Kalimantan Timur atas pelestarian budaya Erau itu. Dukungan dari berbagai kalangan menurutnya akan menjadi penyemangat dalam perjuangan memperkenalkan budaya Erau di tingkat internasional.

“Kami sangat senang atas support dari Pimpinan DPD dalam hal ini Pak Mahyudin. Bagi kami, merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan untuk membawa kebudayaan Erau agar dikenal bukan hanya warga lokal, diharapkan warga internasional juga ikut mengapresiasinya,” tandasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar