Maksimalkan Fungsi Humas, Bawaslu Jakut Gelar Pelatihan Menulis - Telusur

Maksimalkan Fungsi Humas, Bawaslu Jakut Gelar Pelatihan Menulis

Kegiatan Pelatihan Menulis yang digelar Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Utara di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (26/10/21). (Foto: telusur.co.id/Fahri).

telusur.co.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Administrasi Jakarta Utara menggelar kegitan pelatihan Pengelolaan Kehumasan, Peliputan dan Dokumentasi dengan pendalaman Pelatihan Penulisan Artikel.

Kegiatan tersebut digelar di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (26/10/21).

Ketua Bawaslu Kota Administrasi Jakarta Utara Sali Imaduddin mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pelayanan informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat mengetahui kegiatan yang dilakukan Bawaslu Jakarta Utara.

"Wajahnya Bawaslu adalah divisi humas. Karenanya kami melakukan pelatihan supaya bisa menyampaikan kepada masyarakat apa yang telah kita lakukan," kata Sali.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Bawaslu DKI Jakarta Siti Khofifah mengatakan, dalam setiap pergerakan, Bawaslu tidak bisa lepas dari regulasi, peraturan perundangan, UU 7 tahun 2017, yakni pencegahan.

"Pencegahan ini dengan apa? Dengan pengawasan. Salah satu caranya adalah dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Humas," kata Siti Khofifah.

Menurut Khofifah, Humas mempunyai peran sangat strategis. Pertama, Humas berperan sebagai jembatan komunikasi antara lembaga dan masyarakat luas.

"Bagaimana masyarakat akan mengerti dan mengetahui apa yang telah kita lakukan jika tidak dikabarkan?" kata Khofifah.

Jadi, kata Khofifah, humas berperan supaya ada public trust atau kepercayaan publik.

Kedua, edukasi. Edukasi melalui berbagai media untuk disampaikan kepada masyarakat.

"Kenapa edukasi penting? Supaya masyarakat tertarik untuk terlibat melakukan pengawasan," ujarnya.

Selanjutnya, tambah Khofifah, fungsi humas adalah memberikan informasi. Dikatakan Khofifah, sejak 2019 di DKI Jakarta tidak ada pemilihan kepala daerah sejak 2019. Karenanya, perlu ada informasi kepada masyarakat apa yang dilakukan Bawaslu selama tidak ada pemilihan kepala daerah.

"Kalau kita tidak bisa memberikan informasi kepada masyarakat, maka akan dipertanyakan ini ngapain aja Bawaslu selama 2020, 2021, dan 2022," ujarnya.

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Amsar Dulmanan yang menjadi pemateri pelatihan mengatakan, sebetulnya menulis tidak susah.

"Menulis sebetulnya tidak susah, gampang sekali," kata Amsar.

Amsar menuturkan, seorang penulis itu adalah pembaca yang baik dan pemikir yang baik.

"Jadi jika tidak baca, maka jangan harap bisa menulis," jelas Amsar.

Mengutip Sastrawan Eka Budianta, Amsar mengatakan, menulis itu seperti berenang. Jika ingin bisa berenang, maka harus masuk ke air.

"Begitu juga dengan menulis, harus dilakukan, maka dia akan bisa menulis," pungkas Amsar. [Tp]


Tinggalkan Komentar