telusur.co.id - Anggota komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian menuturkan masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) sangat antusias adanya wacana perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Wacana perpindahan ibu kota negara ke Kaltim merupakan ide yang tercetus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi dalam sidang paripurna pada tanggal 16 Agustus 2021.
Dimana saat itu terdapat dua fraksi yang tidak memberikan pendapat dimana salah satunya sudah jelas menolak akan perpindahan ibu kota tersebut.
Meski demikian, menurut Hetifah dengan adanya surat masuk di DPR, keseriusan terkait pemindahan ibu kota negara sudah memasuki babak baru untuk dikaji kembali dengan anggota DPR lainnya.
“Pimpinan sudah menerima surat tersebut namun belum ditindak lanjuti terkait hal tersebut dan akan diberikan kepada siapa pembahasannya,” ucap Hetifah dalam diskusi di Media Center Parlemen Jakarta, Selasa (5/10/2021).
“Tentu saja sebagai perwakilan dari daerah Kaltim, kami juga menyadari sebagian warga tidak langsung menyetujui perpindahan tersebut. Namun, sebagian besar kami merasa sangat antusias dan saya kebetulan sebagai planner, merasa ini merupakan kesempatan yang besar untuk melakukan terobosan atau inovasi, baik di dalam pengetahuan maupun praktik kita, di dalam membangun,” sambung Hetifah.
Dengan adanya kesempatan untuk membangun IKN tanpa memperbesar kesenjangan, kata politisi Partai Golkar akan menjadi satu proses pemerataan dalam pembangunan kedepannya.
Adanya pemikiran Jawasentris pun nantinya akan berubah menjadi Indonesiasentris, yang mana lanjut Hatifah, Kaltim berada di tengah-tengah lokasi yang secara simbolik menunjukkan bukan Jakartasentris.
“Jakarta adalah Indonesia masa kini, tetapi Indonesia masa depan akan kita bangun bersama,” ujar Hetifah.
Tak hanya konsep smart city yang akan diterapkan. Namun, didukung dengan masyarakat yang pintar.
“Ini menunjukkan bahwa ibukota negara yang baru membuat Indonesia menjadi center dari riset dan inovasi dunia,” pungkasnya.[]
Laporan: Audi Raihanah
