Media Israel: Rusia Telah Menjadi Sekutu Iran, Israel Harus Berpihak ke Ukraina - Telusur

Media Israel: Rusia Telah Menjadi Sekutu Iran, Israel Harus Berpihak ke Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin menemui Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei. (Foto: Khamenei.ir).

telusur.co.id - Media Israel, pada Rabu (23/11/22), melaporkan  Rusia telah berubah menjadi sekutu utama Iran dalam segala hal, dan karena itu Israel harus berpihak kepada Ukraina.

“Kita harus memahami bahwa Rusia telah berubah menjadi sekutu penting Iran dalam segala hal, bahkan nuklir.  Jika setiap proses verifikasi cukup untuk mengatakan bahwa inilah  masalahnya, maka kita pasti akan berada di pihak Ukraina,” kata seorang narasumber di saluran 13 Israel, Haim Ramon, yang dikutip Rai Al-Youm, Kamis (24/11/22).

“Ini tidak berarti bahwa kita akan memberi mereka senjata yang mereka inginkan, tapi tentu dengan retorika dan juga dengan semua bantuan yang dapat kita berikan tanpa melewati batas,” tambahnya.

Beberapa hari yang lalu, media Israel mengungkapkan, di bawah tekanan AS, Israel setuju membiayai pasokan bahan strategis ke Ukraina.

Surat kabar Israel Haaretz mengutip pernyataan sumber-sumber diplomatik Eropa bahwa beberapa minggu lalu pejabat AS mendesak otoritas Israel agar bergabung dengan upaya negara-negara NATO memberikan bantuan kepada rezim Kyiv.

Media Israel itu menerbitkan gambar kendaraan lapis baja tipe Amir, buatan perusahaan swasta Israel Gaia, yang dipakai dalam dinas militer pasukan Ukraina.  

Media massa milik Israel menyebutkan bahwa kendaraan militer itu digunakan oleh pasukan Kyiv dan terlihat di wilayah Kherson.

Laporan media sebelumnya menyatakan bahwa Israel bisa jadi mempertimbangkan kembali pendiriannya mengenai bantuan militer ke Ukraina karena Israel sedang “terancam oleh Iran”.

Sejauh ini, rezim Israel masih mengisyaratkan penolakannya untuk memberikan senjata dan peralatan yang diminta Kyiv belakangan.

The Jerusalem Post beberapa waktu lalu mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz bahwa Israel tidak memiliki kemampuan produksi untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara.

Meski demikian, media Israel mengkonfirmasi bahwa sebuah perusahaan industri keamanan Israel menjual sistem anti-drone kepada tentara Ukraina, yang mampu mencegat dan mengganggu drone tempur, dan bahwa “sistem ini dijual melalui Polandia, untuk menghindari larangan.”

Media Israel kemudian melaporkan bahwa negara Zionis itu mendapat peringatan dari Moskow bahwa jika Israel mencoba mengirim sistem pertahanan ke Ukraina, bahkan melalui negara ketiga, maka masalah ini akan dianggap melangkahi garis merah, dan akan berdampak.

Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, juga memperingatkan bahwa rencana Israel untuk memasok senjata ke Kyiv adalah langkah yang sangat sembrono.

“Tampaknya Israel akan memberikan senjata kepada rezim Kyiv, dan ini langkah yang sangat lsembrono yang akan menghancurkan semua hubungan di antara kita,” tegas Medvedev. [Tp]


Tinggalkan Komentar