telusur.co.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto meminta kementeriannya agar dapat mengendalikan inflasi, serta menjaga stabilitas harga barang dan jasa.
Tito mengungkapkan, dalam berbagai kesempatan Prabowo selalu menekankan agar upaya pengendalian inflasi itu dapat dikendalikan sehingga tidak membebani masyarakat.
“Beliau (Presiden Prabowo) menyampaikan, pengendalian inflasi, pengendalian barang dan jasa agar tidak memberatkan masyarakat sangat penting,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/10/24).
Untuk itu, kata Tito, Kemendagri telah menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah sejak tahun 2022. Ia menyebut, saat ini angka inflasi lebih terkendali.
"Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 6 Oktober 2024, inflasi year on year (yoy) September 2024 sebesar 1,84 persen. Angka tersebut masih berada dalam jangkauan target pemerintah pusat," katanya.
"Range inflasi yang ditarget adalah 2,5 persen +/- 1 persen. Artinya paling rendah 1,5 persen, paling tinggi 3,5 persen. Ini adalah strategi kita, strategi nasional, Indonesia," tambah Tito.
Lebih lannjut, kata Tito, keseimbangan angka inflasi diperlukan untuk menjaga pengendalian harga. Sebab, apabila inflasi terlalu tinggi atai rendah maka, hal itu akan mengganggu stabilitas harga-harga dan para konsumen dan produsen akan mengalami tekanan.
“Kita dari (angka inflasi yoy) 5,95 persen di September 2022 (mulai) penugasan, sekarang kita berhasil menurunkan di angka 1,84 persen,” pungkasnya. [Fhr]