Menduetkan Airin-Iti dalam Pilgub Banten Sangat Potensial - Telusur

Menduetkan Airin-Iti dalam Pilgub Banten Sangat Potensial

Jamiluddin Ritonga

telusur.co.id - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan pertarungan memperebutkan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) di Banten tampak semakin seru.

Setidaknya ada enam nama yang menonjol muncul ke permukaan. Mereka adalah Airin Rachmi Diany (Golkar), Wahidin Halim (Nasdem), Iti Octavia Jayabaya (Demokrat), Achmad Dimyati Natakusumah (PKS), Rano Karno (PDIP), dan Arief Wismansyah (Demokrat).

"Dari enam nama tersebut, ada dua sosok perempuan yang punya kiprah menonjol, Airin dan Iti. Airin pernah menjabat Walikota Tangerang Selatan dua periode. Iti mantan Bupati Lebak dua periode," ujar Jamiluddin, Kamis.

Selama menjabat walikota, Airin berhasil menyandang banyak prestasi. Airin mampu dan sukses menata Tangerang Selatan menjadi kota yang layak huni.

Iti juga saat memimpin Lebak memperoleh banyak penghargaan. Bahkan Lebak yang awalnya memiliki stigma negatif dan salah satu daerah tertinggal, selama beberapa tahun Iti memimpin dapat merebranding stigma tersebut.

"Dua sosok itu juga sama-sama bergelar doktor dari Unpad. Karena itu, dua srikandi ini masuk sosok unggul yang sangat layak memimpin Banten."

Kalau dua srikandi unggul dan berprestasi ini diduetkan, maka ada peluang dapat mengubah Provinsi Banten menjadi lebih maju, modern, dan bermartabat. Sentuhan dua kartini ini diharapkan dapat membawa Banten setara dengan provinsi lainnya yang ada di Pulau Jawa.

Duet ini, karena sama-sama unggul, maka berpeluang mengisi cagub atau cawagub. Tinggal partai politik pengusung saja yang menimang-nimang Airin yang jadi cagub dan Iti cawagub atau sebaliknya.

Namun kalau dilihat dari perolehan kursi pada Pileg 2024 di Banten, Golkar lebih unggul dari Demokrat. Sari sisi ini tentu lebih pas Airin jadi cagub dan cawagubnya Iti.

"Jadi, menduetkan Airin-Iti diharapkan dapat mengubah sejarah Banten. Kalau duet inu berhasil, maka baru pertama kali gubernur dan wakil gubernurnya sama-sama perempuan," ujarnya.

Kalau mereka terpilih bukan karena dinasti politik, tapi karena mereka sosok yang unggul dan berprestasi. Dua srikandi ini layak jadi gubernur dan wakil gubernur bukan karena ayah atau mertuanya.

Karena itu, sudah saatnya Banten dipimpin para srikandi yang unggul dan berprestasi. Dadi dua sosok ini diharapkan dapat menyulap Banten menjadi provinsi yang maju, modern, dan tetap agamis. [ham]


Tinggalkan Komentar