telusur.co.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan, sebanyak 949 warga negara Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Sudan.
"Sebanyak 949 WNI telah dievakuasi dari Sudan dengan rincian, 930 orang dievakuasi via Jeddah, 13 orang dievakuasi via Mesir, dan 6 orang dievakuasi via Persatuan Emirat Arab," kata Retno dalam pernyataan persnya, Selasa (2/5/23).
Evakuasi WNI itu dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama berjumlah 385 orang tiba pada 28 April menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Kedua, 363 orang tiba 30 April juga dengan Garuda Indonesia.
Sementara ketiga tiba 75 orang pada 1 Mei menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara. Adapun sebanyak 6 WNI mengatur kepulangannya secara mandiri.
Sementara pemulangan tahap keempat dijadwalkan terjadi pada 2 Mei dengan Garuda Indonesia di mana 100 orang akan diangkut sampai Jakarta.
"Kita patut bersyukur, proses evakuasi WNI dapat dijalankan dengan baik di tengah banyak negara yang masih berusaha mengevakuasi warga negaranya dari Sudan. Pada kesempatan ini, saya ingin sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Mesir dan Persatuan Emirat Arab yang telah membantu evakuasi beberapa WNI keluar dari Sudan," kata Retno
Sekadar informasi, situasi di Sudan sudah bergejolak sejak konflik militer antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus pada 15 April 2023.
Konflik bersenjata itu telah mengancam situasi keamanan di Sudan. Sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April 2023.
KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I setelah situasi konflik semakin gawat, pada 20 April 2023.[Fhr]
