telusur.co.id - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan, akan menjadikan aksi kolaborasi sebagai modal dasar bagi UMKM, dalam mendukung target agresif pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
“Kolaborasi akan menjadi modal dasar, serta spirit bagi pelaku UMKM untuk mulai menatap optimisme ke depan. Ketika tiga tahun lalu ekonomi nasional terpuruk, UMKM-lah yang menjadi penolong. Sekarang saatnya Pemerintah dalam hal ini Kementerian UMKM hadir mendukung UMKM,” kata Maman saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Pameran Pertamina SMEXPO 2024 di Jakarta, ditulis Rabu (23/10/24).
Maman menyebutkan, kolaborasi bersama Pertamina misalnya, perusahaan energi terbesar pelat merah ini saja mampu membina sebanyak 63 ribu pelaku UMKM. Hal ini bisa menjadi contoh dan diikuti oleh perusahaan besar lainnya.
“Artinya, semakin banyak perusahaan seperti Pertamina yang mampu menjadi ‘Bapak/Ibu Asuh’ bagi UMKM yang dengan serius membina, saya yakin target pertumbuhan ekonomi 8 persen di Pemerintahan ini bisa tercapai,” katanya.
Sebelum di Kementerian UMKM, Maman berkiprah di Komisi VII DPR yang berurusan dengan perusahaan besar, mulai dari perusahaan energi, tambang, dan lainnya.
“Tujuan saya di sini pun untuk mengajak perusahaan-perusahaan besar tersebut ikut berkontribusi memajukan sektor UMKM yang ada di bawah,” katanya menegaskan.
Bagi Maman, UMKM bisa dibantu oleh perusahaan-perusahaan besar melalui peningkatan teknologi hingga pengetahuan, agar mampu melahirkan produk yang vokal, bahkan tak kalah dengan produk luar negeri.
“Begitu pula dengan keberadaan Kementerian UMKM, bersama perusahaan swasta maupun BUMN akan hadir untuk meningkatkan usaha UMKM yang belum sukses menjadi sukses, yang sudah sukses menjadi semakin sukses,” ujar Maman.
Dalam mengembangkan UMKM di dalam negeri, Maman percaya, misalnya dari sisi kemasan produk UMKM lokal sudah cukup baik. Namun, tantangannya bukan hanya soal kemasan, melainkan bagaimana produk mereka bisa terserap, hingga menembus pasar yang lebih luas dan bersaing dengan produk impor.
“Di sini menjadi tugas Pemerintah untuk menyediakan supply chain-nya, hingga meningkatkan penjualan UMKM,” ujarnya.
Dalam menjawab hal tersebut, Maman mengungkapkan, pihaknya sedang menyiapkan tim khusus di bidang ekonomi supply chain. “Mohon waktunya, semoga kami bisa menyiapkan segala aturan dan teknis mengenai dukungan supply chain ini,” ucap Maman.
Selanjutnya, Kementerian UMKM juga terus mengawal upaya untuk membuka akses permodalan bagi UMKM. Bagi Maman, permodalan menjadi penting dalam meningkatkan level UMKM. Di mana mereka tak bisa lagi diminta memberikan jaminan aset yang semakin mempersulit perkembangan UMKM.
“Kami terus berkoordinasi melanjutkan penjajakan dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Koordinator Perekonomian terkait kajian Innovative Credit Scoring (ICS). Semoga menjadi angin segar nantinya,” ujarnya
Senada, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan, sebanyak 43 UMKM hadir dalam meramaikan SMEXPO 2024 di Atrium Mall Kota Kasablanka. Kegiatan tersebut berlangsung pada 22-27 Oktober 2024.
“Pada penyelengaraannya tahun 2023, SMEXPO mampu mencatatkan transaksi hingga Rp14,9 miliar. Di tahun ini kami berharap transaksinya bisa meningkat dari tahun lalu. Hal ini seiring dengan bertambahnya kota dalam gelaran SMEXPO di tahun ini,” ujarnya.
Selain itu, dalam SMEXPO, Pertamina tak hanya mengajak UMKM untuk sekadar berpameran, tetapi membantu dari sisi manajemen bisnis maupun berjejaring, sehingga secara omzet UMKM bisa bertambah dan networking juga semakin luas.
“Kami juga membawa UMKM daerah untuk bisa tampil di Jakarta, serta dipertemukan dengan buyer potensial melalui business matching. Dan kemarin, ada salah satu UMKM yang telah mendapatkan order di IKN,” ujarnya.[Fhr]