telusur.co.id - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menanggapi pernyataan John F Kerry, utusan Presiden AS dalam penanganan perubahan iklim,  yang menyampaikan pandangannya dalam Climate Leader Messange. 

Menurut Siti Indonesia akan terus bekerja lebih keras lagi untuk mencapai kepentingan Nasional dan menjaga pengendalian perubahan iklim dunia.

"COP 26 di Glasgow menjadi titik dimana implementasi akan dimulai. Oleh karena itu menjadi tegas bahwa kedepan semua pihak bekerja, dan mengimplementasikan, " ujar Siti dalam twitternya @SitiNurbayaLHK,  Selasa (19/10/2021).

Jadi bukan basa-basi narasi, dan deklarasi sambung Siti. Masih banyak kebijakan krusial lainnya, dan akan semakin optimis dengan diundangkannya, UU nomor 11 tahun 2020 Cipta Kerja, semakin jelas terlihat kebijakan sebagai aktualisasi keseimbangan antara ekonomi dan lingkungan.

"Begitu pula dengan proporsi perijinan yang semula untuk rakyat hanya 4%, sudah naik mencapai 14-15% melalui kebijakan Perhutanan Sosial dan TORA, " bebernya. 

Sebelumnya, dalam Climate Leaders Message yang disampaikan virtual hari ini, utusan Presiden Amerika Serikat dalam Penanganan Perubahan Iklim, John F. Kerry, mengatakan peran Indonesia begitu penting dan memberikan dampak yang besar terhadap seluruh dunia.

Komitmen ini penting, nyata, dan konkrit, mencakup berbagai kegiatan, kebijakan, dan antisipasi berbagai persoalan, partisipasi semua pihak, di dalam semua agenda kehutanan seperti karhutla, deforestasi, gambut, konservasi, dan biodiversity. Laju deforestasi pada tahun 2020 sebesar 115 ribu ha.

"Kita sudah 6-7 tahun ini bekerja keras dan kita akan sistematikakan dengan lebih baik lagi, untuk mencapai dan menjaga pengendalian perubahan iklim, " jelas Siti.(fie)