Merasa Di-PHP-in Bupati Bekasi, Guru Honorer Geruduk Kantor Pemkab Bekasi - Telusur

Merasa Di-PHP-in Bupati Bekasi, Guru Honorer Geruduk Kantor Pemkab Bekasi

Guru honorer menggelar aksi di gedung pemkab bekasi

telusur.co.id - Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) Koordinator Daerah Kabupaten Bekasi kembali melakukan unjuk rasa di Kompleks Perkantoran Pemkab Bekasi. 

Mereka menuntut janji Bupati Eka Supria Atmaja yang akan mengganti Surat Keputusan yang lama dengan yang telah disepakati di rumah kediaman Bupati. "Tapi sampai saat ini masih belum diganti oleh kepala dinas pendidikan," ujar Ketua FPHI Andi Heryana.

Malah surat keputusan yang turun sama seperti SK yang lama sehingga membuat para honorer kembali menggelar unjuk rasa menuntut apa yang dijanjikan Bupati Bekasi menghapus poin 4 dan 5 dalam petikan keputusan Kadisdik Kabupaten Bekasi Nomor 800/01/Unpeg-Disdik/2020 penugasan guru dan tenaga kependidikan Non-ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

Mereka kecewa dan merasa dibohongi oleh pemerintah daerah dengan hasil yang harusnya sudah diterima sesuai dengan apa yang dijanjikan tetapi hasil yang diterima masih sama dengan yang lama.

Tetapi pada saat yang sama pihak dinas pendidikan seperti kejadian unjuk rasa yang pertama selalu mengadakan kegiatan untuk para honorernya untuk melaksanakan Rapat Evaluasi Pelaksanaan Belajar Jarak Jauh (PJJ)/Belajar Dari Rumah (BDR), Sosialisasi Sistem Absensi melalui Aplikasi Bisma, Laporan E-Kinerja bagi Jabatan Fungsional Umum (JFU) dan Rapat Persiapan Pembelajaran tatap muka pada tanggal 24-25 Agustus 2020 di Satuan Pendidikan masing-masing, yang seharusnya mereka ikut menyuarakan aspirasinya jadi terhambat dengan kegiatan mendadak itu.

Ketua FPHI, Andi Heryana menyampaikan tuntutan untuk segera menerbitkan Revisi Surat Penugasan Dinas Pendidikan yang tidak ada point' 4 dan 5 sesuai janji Bupati setelah Aksi tanggal 13 sampai 17 Juli 2020 kepada Pendidik dan tenaga kependidikan Non-ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.

Menurutnya, Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan hanya janji-janji saja ataupun hanya memberi angin segar supaya aksi demo tidak terlalu lama. "Kami sudah bosan dengan itu semua maka kalau tuntutan kami tidak dituruti maka akan terus mengadakan aksi tersebut," ungkapnya. [ham]


Tinggalkan Komentar