telusur.co.id - Pemerintah pusat menjadikan wilayah Danau Toba sebagai destinasi unggulan. Tapi sayangnya, berbagai fasilitas seperti akses jalan tidak memadai dan kurang mendapatkan perhatian.
Berdasarkan pantauan telusur.co.id, akses jalan menuju penyeberangan rute Pintu Batu Rianiate menuju Negeri Sihotang Kabupaten Samosir Sumut sangat sempit.
Jika warga atau turis ingin ke dermaga melalaui arah Kota Pangururan dan masuk kanan samping sebuah Gereja Katolik, jalan menuju dermaga kecil dan sempit.
"Hanya bisa dilalui satu unit kenderaan, jika berpapasan sangat tidak mungkin, dan saat terjebak bertemu dipertengahan jalan menuju dermaga lokal ini, salah satu kenderaan akan 'atrek' (mundur) sepanjang jalan hingga ada beram yang agak lebar. Itulah yang membuat pengendara ektra hati-hati saat menuju dermaga Fery kecil di Pintubatu Rianiate, Samosir," ungkap M. S Simarsoit (59), Minggu (5/1/2020).
Simarsoit membeberkan jika rute Pintu Batu Rianiate menuju Negeri Sihotang Kabupaten Samosir menjadi primadona karena tarifnya yang murah.
"Tarif ongkos per kenderaan Rp60.000, dengan jarak tempuh hanya sekita 15 menit perjalanan mengrungi Danau Toba. Sangat efektif sekali," aku dia.
Tak itu saja, di fery di dermaga tersebut juga berjuluk 'Sitolong Rakyat' (penolong rakyat). Julukan itu dialamatkan karena satu unit kenderaanpun yang hendak menuju Sihotang dan sebaliknya akan diangkut dan selamat sampai ke tempat tujuan.
Untuk itu, diharapkan kepada Pemkab Samosir supaya tetap memperhatikan pembangunan jalan ke daerah ini, karena fery Pintubatu menuju Sihotang ini sudah semakin ramai, terlebih disaat musim libur seperti ini.
Sementara itu disekitar dermaga terlihat juga spanduk himbauan dari Kementerian Perhubungan RI Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Balai Pengelola Transportasi Darat, Wilayah II Propvinsi Sumut, berbunyi "Pastikan angkutan yang anda gunakan tidak over loading dan over dimensi, timbang dan sesuaikan muatan sebelum masuk kapal (Pm 100 Tahun 2017) tentang pengaturan dan pengendalian kemderaan yang digunakan jasa angkutan penyeberangan".
Spanduk itu dibarengi dengan foto Dirjen Perhububgan Darat Budi Setiyadi dan Putu Sumarjaya sebagai Kepala BPDT II Provsu.
"Dengan harapan agar dermaga dan keselamatan berlayar di Fery lokal ini tetap menjadi atensi BPDT Wilayah II Provsu," tandasnya.
Laporan: Jesron