telusur.co.id - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, menegaskan pihaknya tidak akan pernah membiarkan wilayahnya digunakan untuk menyerang Iran. Hal itu disampaikan Mohammed bin Salman saat ditemui Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Reza Arif di Riyad, ibu kota Arab Saudi, Selasa (12/11/24).
Dalam pertemuan itu telah dibahas berbagai langkah upaya penguatan hubungan antara kedua negara, upaya penghentian agresi brutal Israel, dan upaya penyaluran bantuan kepada korban perang di Palestina dan Lebanon.
Putra Mahkota Saudi mengapresiasi kebijakan Iran di tengah perkembangan situasi regional, dan memastikan Riyadh tidak akan pernah membiarkan tanah dan wilayah udara Saudi digunakan untuk menyerang Iran.
Bin Salman menekankan perlunya perluasan hubungan dan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi dan budaya.
“Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun lalu di kawasan tidak dan tidak akan pernah menjadi hambatan bagi perkembangan hubungan antara kedua negara,” ujarnya, seperti dilansir Al Alam.
“Titik yang telah kami capai hari ini dalam upaya memperluas dan memperdalam hubungan dengan Iran merupakan hal yang diinginkan oleh Kerajaan Arab Saudi,” sambungnya.
Dia mengaku yakin bahwa pada akhir tahun 2025, “hubungan antara kedua negara besar di kawasan ini akan berada pada levelnya yang tertinggi.”
Mengenai Israel, Bin Salman mengatakan, “Entitas ini tidak mematuhi standar internasional apa pun.” Dia lantas menekankan “pentingnya membuat keputusan yang bijaksana dan benar agar kawasan dapat menikmati perdamaian dan stabilitas.”
Di pihak lain, Wakil Presiden Pertama Republik Islam Iran, Mohammad Reza Arif, mengundang Putra Mahkota Saudi untuk berkunjung ke Iran, dan menekankan bahwa jalan baru yang ditempuh dalam beberapa bulan terakhir untuk pengembangan dan perluasan komunikasi dan interaksi antara kedua negara merupakan jalan yang tak dapat diubah.
Arif yang disambut hangat oleh Putra Mahkota Saudi mengapresiasi kesediaan Riyadh menjadi tuan rumah pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab.
Dia menambahkan bahwa penguatan hubungan dan konsolidasi Teheran-Riyadh bermanfaat bukan hanya bagi kedua negara, melainkan juga bagi pengembangan kerja sama regional dan solidaritas dunia Islam, karena keduanya sama-sama memiliki pengaruh yang besar.
“Kami percaya bahwa jika dunia Islam bertindak sebagai umat yang satu maka entitas Israel tidak akan berani melakukan kekejaman ini. Dalam situasi saat ini, kami tidak menganggap perang sebagai kepentingan kawasan. Kami tidak pernah memulai perang dan tidak akan pernah melakukannya, namun kami akan dengan tegas mempertahankan integritas wilayah negara kami,” tutur Arif.
Arif menilai Israel bertujuan menjerumuskan seluruh kawasan ke dalam perang destruktif, namun kerja sama erat antara Iran dan Arab Saudi dapat menggagalkan rencana tersebut, dan kedua negara akan berperan penting dalam stabilitas dan perdamaian di kawasan. [Tp]