telusur.co.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil naik mobil kancil saat peringatan Hari Perhubungan Nasional 2019 di Plaza Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Kamis (19/9/2019).

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menaiki kendaraan yang digadang-gadang bakal jadi transportasi di lingkungan perumahan tersebut bersama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja.

Menurut dia, kendaraan roda empat yang mungil tersebut bisa segera diluncurkan. Karena kehadiran kendaraan dengan kapasitas empat orang tersebut tergolong ramah lingkungan.

“Kendaraan ramah lingkungan merupakan visi Jawa Barat. Sekarang juga kan ada mobil listrik dan motor listrik,” katanya.

Kang Emil mengatakan, seharusnya setiap daerah memiliki angkutan ramah lingkungan, seperti mobil kancil. Karena bisa menghemat persediaan bahan bakar minyak (BBM).

“Di Jawa Barat beberapa daerah sudah ada angkutan ramah lingkungan. Tujuannya untuk menghemat BBM dan mengurangi polusi udara,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Eka Supria Atmaja mengatakan, pemerintah daerah hingga saat ini terus berusaha mengembangkan transportasi massal. “Kita akan terus kembangkan transportasi massal untuk Kabupaten Bekasi,” katanya.

Karena, kata dia, Kabupaten Bekasi memiliki kawasan industri terbesar di Asia. Sehingga transportasi ramah lingkungan juga akan terus diperjuangkan. “Kita ingin mengintegrasikan dari perumahan ke kawasan industri. Agar masyarakat lebih mudah aksesnya,” katanya.

Mobil kancil diusulkan oleh Koperasi Anggota Organda (Koanda) Kabupaten Bekasi untuk menjadi alat transportasi di lingkungan perumahan. Saat ini, peluncuran mobil tersebut masih menunggu selesai perizinannya.

Mobil kancil bermerek Bajaj Qute ini dinilai lebih efektif ketimbang ojek. Karena penumpang akan lebih nyaman dan tidak kehujanan saat datang musim hujan.

Usulan mobil dengan kapasistas mesin 220 cc tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 117 Tahun 2017 tentang Angkutan Tidak Dalam Trayek. Di antaranya angkutan sewa, angkutan karyawan dan antar jemput.

Sedangkan transmisinya menggunakan sequential lima percepatan seperti halnya motor bebek. Pengendara hanya perlu memindahkan gigi dengan cara mendorong tuas ke depan.

Mesinnya sendiri memiliki teknologi closed loop injection dengan tiga busi dalam satu silinder.[asp]

 

Laporan:  Sonson