telusur.co.id - Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, diminta untuk melakukan sesuatu untuk mencegah tidak bertambahnya para dokter yang wafat akibat penanganan Covid-19. Karena, bahaya Covid-19 sejauh ini telah menelan korban jiwa dari tenaga medis, yakni 100 dokter wafat.

"Menteri @KemenkesRI yth, semalam 1 lagi dokter berpulang karena covid, dr edwin marpaung SpOT (teman sekelas isteri saya di FKUI). Genap 100 orang dokter yang gugur sampai saat ini. Cobalah berbuat sesuatu. Krisis ini berbahaya jika menciutkan nyali paramedis kita. @jokowi,” tulis mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, lewat akun Twitter @Fahrihamzah, Senin (31/8/20).

Menurut Fahri, penyebab meninggalnya para dokter serta tim medis, bukan hanya karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid, melainkan Covid-19 yang hingga kini belum diketahui sepenuhnya.

“Pak @jokowi yth, Mohon perhatian atas keselamatan dokter dan paramedis. Mereka wafat bukan saja karena comorbid. Tapi karena virus ini masih misterius sebagiannya. Kemungkinan jenis virus ini ada yg ganas sekali. Dokter-dokter termasuk yang muda berguguran. @KKemenkesRI,” harap Fahri.

Analis data dan juga salah satu inisiator Pandemic Talks Firdza Radiany juga mengingatkan hal yang sama. Berdasarkan data dari Maret hingga Agustus 2020 sudah ada 100 orang dokter meninggal.

Firdza merinci berapa dokter yang meninggal setiap bulannya. "Indonesia mengheningkan cipta 100 Dokter Meninggal Dunia Akibat COVID-19. Maret: 11, April: 14, Mei: 4, Juni:10, Juli: 30, Agustus: 31. Total : 100 kematian Dokter akibat COVID-19. Selamatkan Dokter Indonesia,” tulis Firdza dalam akun Twitternya @firdzaradiany.[Fhr]