telusur.co.id - Salah seorang mantan pejabat Pentagon dan CIA mengakui bahwa penggunaan kapal selam tanpa awak oleh Ansarullah Yaman membuktikan kemajuan kemampuan dan perubahan strategi kelompok ini.

Dikutip ABC News, Selasa (20/2/24) Ansarullah Yaman, pekan lalu untuk pertama kalinya sejak operasi militer di Laut Merah dan Teluk Ade menggunakan drone kapal selam di kawasan ini.
 
Mick Mulroy, mantan agen Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA), dan pejabat Departemen Pertahanan AS (Pentagon), mengatakan penggunaan kapal selam tanpa awak oleh Ansarullah Yaman menunjukkan kemajuan pesat kelompok itu.
 
"Penggunaan kapal selam tanpa awak UUV, membuktikan kemajuan pesat kemampuan Ansarullah, dan perubahan strategi kelompok ini," kata Mulroy.
 
Menurut Mulroy, identifikasi dan destruksi kapal-kapal permukaan serta bawah laut tanpa awak lebih sulit dari drone dan rudal-rudal anti-kapal laut.
 
Mantan pejabat CIA ini menambahkan, sistem persenjataan tanpa awak adalah sebuah ancaman serius, pasalnya ia mampu menaklukkan pertahanan kapal dengan serangan dari berbagai sisi berbeda.
 
Komando Pusat Militer AS di Timur Tengah, CENTCOM, sebelumnya mengaku telah menghancurkan tiga rudal jelajah anti-kapal bersama dua kapal tanpa awak terkontrol yang salah satunya kapal selam, dan yang lainnya kapal permukaan, dalam lima serangan.
 
Ansarullah Yaman, Senin lalu mengumumkan telah melancarkan lima serangan dalam waktu 24 jam, dalam dua serangan menargetkan kapal-kapal AS di Teluk Aden, dan di serangan yang lain menyasar kapal Inggris, lalu menenggelamkannya. [Tp]