Pakar Israel Sebut Hizbullah Masuk Lima Besar Kekuatan Roket Dunia - Telusur

Pakar Israel Sebut Hizbullah Masuk Lima Besar Kekuatan Roket Dunia

Hizbullah Lebanon. (Foto: Presstv).

telusur.co.id - Di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel, seorang pejabat militer Israel menyebut kelompok pejuang perlawanan Hizbullah Lebanon sebagai satu di antara lima besar negara dan kekuatan adidaya dalam hal jumlah roket.

“Masyarakat Israel tidak memahami sejauh mana ancaman Hizbullah karena mereka memiliki persediaan roket yang besar dan dianggap sebagai salah satu dari lima negara adidaya, bersama dengan AS, Tiongkok, Rusia, dan Jerman,” kata mantan penasihat keuangan militer Israel, Brigjen Purn. Ram Aminach, dikutip dari Presstv, Senin (1/7/24).

Aminach menambahkan bahwa Israel tidak dapat menghadapi Hizbullah tanpa menghadapi seluruh Lebanon.

Dia mengatakan demikian ketika Hizbullah dan Israel telah terlibat kontak senjata sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah Israel melancarkan agresi genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi serangan fajar bersandi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan para pejuang  Gaza terhadap Israel.

Hizbullah berjanji akan terus melakukan serangan balasan selagi Israel masih melanjutkan perang di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 37.834 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 86.858 lainnya.

Para pejabat Hizbullah telah berulang kali mengatakan pihaknya tidak ingin berperang dengan Israel , namun siap menghadapinya jika hal itu terjadi.

Mufti Besar Jaafari Lebanon Syekh Ahmad Qabalan mengatakan, Hizbullah memiliki gudang senjata yang sangat besar dengan berbagai jenis rudal. Dia memperingatkan bahwa Hizbullah akan menembakkan hingga setengah juta misil ke wilayah pendudukan Israel jika terjadi perang baru di Lebanon.

“Jika terjadi perang terbuka antara Lebanon dan Israel, maka Israel harus memperkirakan bahwa peluncuran sekitar 500.000 rudal (dari Lebanon selatan ke wilayah pendudukan). Kekuatan destruktif dari rudal-rudal ini dapat membuat rezim pendudukan kembali ke masa 70 tahun yang lalu,” katanya. [Tp]


Tinggalkan Komentar