telusur.co.id - Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pihaknya telah menyerang dua kapal kontainer yang hendak melintas menuju Israel di perairan lepas pantai Yaman.
Serangan ini menjadi operasi terbaru mereka dengan maksud demi membela orang-orang Palestina yang sedang diperangi secara brutal oleh Zionis Israel.
Dikutip Presstv, Angkatan Bersenjata Yaman mengaku telah menembakkan dua rudal maritim ke dua kapal MSC ALANYA dan MSC PALATIUM III setelah keduanya enggan merespons seruan dan peringatan dari Yaman pada hari Jumat (15/12/23).
Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan kembali sikap Yaman dan bahwa pasukan Yaman hanya akan menyerang kapal-kapal yang menuju pelabuhan Israel, sedangan kapal-kapal lain yang menuju pelabuhan lain dapat bergerak dengan bebas di perairan dekat Yaman.
Mereka memastikan akan terus menyerang kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Arab dan Laut Merah sampai makanan dan obat-obatan dikirim ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan AS telah melaporkan adanya dua serangan, dan mengatakan bahwa sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS sedang dalam perjalanan untuk membantu salah satu kapal yang diserang.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Tentara Yaman telah melakukan beberapa serangan serupa terhadap kapal-kapal yang melintas menuju Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Kamis malam, Yaman mengaku telah melakukan operasi militer terhadap kapal kontainer Maersk dan menyerangnya dengan drone.
Pada bulan November, pasukan Yaman menyita sebuah kapal pengangkut kendaraan yang terkait dengan Israel di Laut Merah di lepas pantai Yaman. Sampai sekarang mereka masih menahan kapal tersebut di dekat kota pelabuhan Hodeida.
Beberapa serangan terjadi di dekat Bab al-Mandab, selat sempit antara Yaman dan Afrika timur laut yang menjadi jalur perdagangan global.
Sekitar 40 persen perdagangan internasional melewati wilayah tersebut, yang mengarah ke Laut Merah.
Laporan media Barat menyebutkan bahwa biaya asuransi untuk kapal-kapal yang transit di wilayah tersebut telah melonjak dalam beberapa hari terakhir serta mencapai puluhan ribu dolar untuk kapal-kapal besar seperti tanker minyak. [Tp]