Pejabat Zionis Mau Usir Warga Palestina dari Gaza, Begini Respons Hamas - Telusur

Pejabat Zionis Mau Usir Warga Palestina dari Gaza, Begini Respons Hamas

Menteri Keamanan Internal Israel, Itamar Ben-Gvir. (Foto: timesofisrael).

telusur.co.id - Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) merespons pernyataan sejumlah pejabat Zionis Israel terkait pengusiran warga Palestina dari Gaza. Hamas menyatakan bahwa ucapan para pejabat Zionis itu hanya sebuah angan-angan.

Dalam pernyataan Hamas yang dikutip Parstoday, Selasa (2/1/24) disebutkan, statemen petinggi kabinet Israel terkait pengusiran warga Palestina dan perkataan berbau teroris terbaru Menteri Keamanan Internal Israel, Itamar Ben-Gvir terkait pengusiran warga Palestina dari Gaza serta pembangunan distrik Zionis di sana adalah sebuah angan-angan yang tidak akan terwujud.

Itamar Ben-Gvir Senin (1/1/24) seraya mengisyaratkan serangan total Israel ke Jalur Gaza mengatakan, ini adalah peluang untuk fokus pada proyek pengusiran warga Palestina dan mendorong warga Gaza untuk bermigrasi ke negara lain.

"Perang saat ini merupakan peluang untuk fokus pada proyek pembangunan pemukiman di Gaza dan mendorong warga Palestina bermigrasi ke negara lain," papar Ben-Gvir.

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich hari Senin (1/1/24) kemarin kembali menuntut pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza.

"Solusi yang benar di Jalur Gaza adalah mendorong warga daerah ini untuk bermigrasi ke negara-negara yang setuju untuk menerima mereka," papar Smotrich.

Sementara itu; Otoritas Palestina pada hari Senin (1/1/24), sebagai tanggapan terhadap upaya mencurigakan Inggris dan Zionis untuk mengusir warga Palestina dari Gaza, menekankan bahwa Inggris sedang berupaya untuk menyelesaikan Deklarasi Balfour.

Otoritas Palestina mengumumkan penolakannya yang kuat terhadap segala upaya mencurigakan yang menugaskan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair untuk merelokasi penduduk Gaza.

Televisi Zionis melaporkan dalam sebuah berita bahwa rezim tersebut telah memutuskan untuk menunjuk Tony Blair sebagai mediator untuk meyakinkan negara-negara Barat agar menerima pengungsi Palestina dari Jalur Gaza setelah perang berakhir.

Pernyataan Otorita Ramallah menyatakan: Kami meminta pemerintah Inggris untuk tidak membiarkan nasib bangsa Palestina dan masa depannya dipermainkan, dan kami juga meminta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil tindakan apa pun untuk mencegah tindakan yang melanggar hukum dan legitimasi internasional dan hanya demi kepentingan Israel.

Statemen ini menyebut Tony Blair sebagai anasir yang tidak diinginkan di Palestina.

Deklarasi Balfour merupakan salah satu pernyataan paling memalukan dalam sejarah Inggris, yang dikenal sebagai latar belakang sejarah terbentuknya negara nasional bagi kaum Yahudi di Palestina. [Tp]


Tinggalkan Komentar