Pejuang Hizbullah Takkan Gentar dengan Gertakan Israel - Telusur

Pejuang Hizbullah Takkan Gentar dengan Gertakan Israel

Pejuang Hizbullah Lebanon. (Foto: Rai Al Youm).

telusur.co.id - Wasekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem menegaskan bahwa gertakan Rezim Zionis Israel sama sekali tak menggentarkan para pejuang perlawanan Hizbullah.

“Semua itu hanya gertak sambal, dan dengan gertakan itu Israel takkan pernah memperoleh apa yang tak diperolehnya di lapangan,” kata Syeikh Naim dalam kata sambutannya pada acara peringatan tujuh hari gugurnya pejuang Ali Al-Hadi Mohammad Jumah yang berlangsung di Beirut selatan, Kamis (27/6/24).

“Jika Israel turun ke medan laga maka akan memanen lebih banyak kerugian, dan akan menjadi langkah maju menuju kebinasaan. Yang akan bertahan adalah pemilik tanah sendiri, dan yang akan rugi dan kalah adalah orang-orang yang didatangkan dari pelbagai penjuru dunia,” tambahnya, seperti dilansir Rai Al Youm.

Syeikh Naim menyebutkan bahwa sebagian orang menyangsikan kekuatan para pejuang perlawanan, dan ini adalah karena orang-orang itu lemah dan takkan pernah kuat dengan kesangsian itu.

“Kubu pejuang perlawanan Lebanon (Hizbullah) telah memperoleh legitimasinya dari tiga prestasi; basis kerakyatan, pembebasan, dan kemenangan beruntun atas Israel. Dalam tiga prestasi ini, kubu pejuang perlawanan ini telah mewujudkan tiga prestasi itu dengan label-label yang umum dan memiliki rincian. Semua itu menjadi legitimasi yang kongkret karena menepis anggapan semua orang yang menyerukan opsi-opsi lain untuk pembebasan dan kemenangan,” paparnya.

Dia juga menjelaskan , trilogi prestasi itu berasal dari trilogi aksi, yaitu rakyat, tentara, dan kubu pejuang perlawanan. 

"Jadi kita berada di hadapan dua trilogi… trilogi aksi, yaitu tentara, rakyat, dan perlawanan, dan trilogi pencapaian, yaitu unjuk rasa, kemenangan, dan pembebasan rakyat. Dan siapa pun yang mendapatkan hasil ini tak dapat disangsikan legitimasi aksinya. Sebaliknya, sangsi mengarah kepada mereka yang belum mencapai apa pun dan masih menangisi masa lalu yang jauh dan tidak mampu mencapai apa pun,” ungkapnya.

Syeikh Naim menegaskan, perlawanan di Lebanon adalah patriotik yang unggul karena membebaskan tanah air, dan patriotik yang unggul ketika ia mendukung saudara-saudaranya dalam menghadapi satu musuh. 

"Musuh ini seandainya mampu maka (sedari awal) sudah melancarkan agresi terhadap Lebanon seperti yang terjadi di Gaza,” ujarnya.

Syeikh Naim menjelaskan bahwa setelah sembilan bulan Rezim Zionis Israel melakukan agresi terburuk terhadap Gaza, perlawanan tetap teguh, menang, dan akan terus berlanjut, sementara  rezim itu tetap gagal,  dan mengalami keruntuhan internal di semua bidang ekonomi, politik, sosial, moral dan pendidikan.

“Ini merupakan indikasi bahwa kubu pejuang perlawanan telah menang dan Israel telah dikalahkan,” pungkasnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar