telusur.co.id - "Pemuda Hebat, Ponorogo Hebat”, sebuah motto yang layak diberikan kepada para pelajar penyandang disabilitas, meskipun keterbatasan fisik. Semangat mereka untuk berkontribusi dalam seni Reog Ponorogo sangat Tinggi. Hal ini dibuktikan dalam pembukaan Ponorogo Creative Festival 2024 pada Rabu (15/5/2024) malam.
Di Paseban, Ponorogo, belasan pelajar penyandang disabilitas tampil hebat dalam acara Ponorogo Creative Festival (PCF). Mereka tidak hanya menabuh alat musik, tetapi ada juga yang menari menampilkan gerakan indah di hadapan ratusan warga yang hadir.
Salah satu penabuh alat musik, Muhammad Aziz mengatakan bahwa, dirinya bersama teman-temannya telah mempersiapkan diri selama tiga bulan untuk menghibur para pengunjung dalam pembukaan event Ponorogo Creative Festival.
“Kerja keras kami selama tiga bulan akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan,” papar Muhammad Aziz. Jumat, (17/5/2024).
Penampilan tersebut membuktikan bahwa, keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk mencapai mimpi dan menunjukkan bakat
Sementara, pelatih para pelajar penyandang disabilitas, Briptu Luhur Ainul Fikri menjelaskan bahwa, dirinya telah mengajar seni Reog kepada para penyandang disabilitas, khususnya remaja, selama 2,5 tahun.
“Memang awalnya ada sedikit kendala saat melatih, namun lama kelamaan mereka terbiasa dan bisa menguasai seni Reog dengan baik,” kata Briptu Luhur.
Saat pertunjukan yang dipersembahkan pelajar penyandang disabilitas ini di mulai, penonton sangat terkejut dan terpukau. Bagaimana tidak seorang tuna netra masih memiliki semangat untuk belajar kesenian. (bic/ari)