telusur.co.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Nurwayah, mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam terhadap insiden 'polisi tembak polisi' yang diduga terkait dengan aktivitas tambang ilegal. Nurwayah menilai kejadian ini semakin menegaskan adanya kelemahan dalam pengawasan terhadap tambang ilegal serta potensi penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum aparat. Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak tegas dan transparan untuk mengungkap kasus ini.
"Insiden semacam ini tidak hanya mencoreng citra kepolisian, tetapi juga merusak kepercayaan publik terhadap penegakan hukum. Kasus ini harus diusut tuntas tanpa kompromi agar tak ada celah bagi mereka yang melindungi praktik ilegal," ujar Nurwayah dalam keterangan persnya, Jumat (29/11/24).
Selain itu, anggota DPR dari Dapil Jakarta III ini juga mendorong agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan sektor pertambangan untuk memastikan semua kegiatan pertambangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Nurwayah menambahkan bahwa tambang ilegal tidak hanya merugikan negara dalam hal pendapatan, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Integritas hukum dalam sektor ini harus dikembalikan. Semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, harus dimintai pertanggungjawaban. Kita harus memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu," lanjutnya.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini juga menegaskan bahwa ia bersama rekan-rekannya di DPR RI akan terus mengawal perkembangan kasus ini melalui komisi terkait untuk memastikan adanya langkah konkret dalam memperbaiki tata kelola pertambangan serta mencegah terulangnya insiden serupa. Nurwayah menekankan pentingnya keberanian dalam mengungkap kasus ini sebagai momentum untuk menegakkan keadilan.
"Kami bersama masyarakat berharap agar kasus ini menjadi pelajaran berharga dan titik balik bagi semua pihak untuk menempatkan keadilan dan kejujuran di atas segalanya," pungkasnya. [Tp]