Pemerintah Tak Boleh Abai, Muhaimin Minta Subsidi Pupuk Dinaikkan Dua Kali Lipat - Telusur

Pemerintah Tak Boleh Abai, Muhaimin Minta Subsidi Pupuk Dinaikkan Dua Kali Lipat

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Abdul Muhaimin Iskandar. (Ist).

telusur.co.id - Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menyebut petani adalah ujung tombak masa depan pangan Indonesia yang tidak boleh diabaikan. Ironisnya, saat ini banyak petani menjerit akibat melonjaknya harga pupuk nonsubsidi yang mencapai 100 persen.

Karena itu, Muhaimin meminta pemerintah untuk secepatnya mengatasi persoalan tersebut dengan cara menaikkan subsidi pupuk dua kali lipat dari yang sudah ditetapkan saat ini.

“Pemerintah tidak boleh abai, dengan cara apa? Dengan cara meningkatkan subsidi pupuk minimal dua kali lipat dari yang ada sekarang. Sekaligus menata distribusi dan penyaluran pupuk yang muncul di APBN kita,” kata Muhaimin di Jakarta, Kamis (13/1/22).

Menurut Muhaimin, sampai hari ini distribusi pupuk belum tercukupi hingga 50 persen dari kebutuhan subsidi yang harusnya diproduksi. Sebab itu, DPR akan memanggil kementerian terkait untuk menelusuri musabab persoalan tersebut.

“Mau tidak mau DPR akan melakukan penelusuran melalui berbagai kementerian sehingga ada langkah-langkah anggaran yang tidak abai terhadap tuntutan yang sudah lama membuat menderita para petani kita,” tegas Muhaimin.

Di sisi lain, Muhaimin menyatakan bahwa kelangkaan pupuk nampaknya sudah lama tidak ditangani dengan sungguh-sungguh. Padahal sejumlah petani sudah secara langsung menyampaikan aspirasi terkait persoalan itu kepada Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Indramayu. 

Kondisi ini disebut Muhaimin menjadi pertanda bahwa harus ada emergency action dari pemerintah, serta memerlukan penanganan yang sistematis agar keluhan ini tidak berkepanjangan.

Dia juga mendorong beberapa kementerian, seperti kementerian pertanian, kementerian perdagangan dan yang terkait segera berkoordinasi dalam satu langkah-langkah yang konkret.

“(Kelangkaan pupuk) bahkan 10 tahun terakhir atau 15 tahun terakhir ini. Pak Jokowi mendapatkan keluhan ketika berkunjung ke Indramayu beberapa waktu yang lalu,” ujarnya. [Tp]


Tinggalkan Komentar