telusur.co.id - Pemimpin gerakan Ansarullah di Yaman, Sayyid Abdul Malik al-Houthi,  bersumpah bahwa agresi Amerika terhadap pasukannya di Laut Merah tidak akan luput dari hukuman.

Dalam pesan tertulis yang dirilis pada hari Kamis (4/1/24), Al-Houthi menyerukan kepada rakyat untuk menggelar konsentrasi di Sanaa, ibu kota Yaman dan sejumlah provinsi pada hari Jumat (5/1/24) sebagai aksi solidaritas dengan Gaza.

Pada hari Minggu lalu, Komando Pusat AS mengumumkan pasukannya telah menenggelamkan tiga kapal cepat Ansarullah dan membunuh awaknya, setelah mereka melepaskan tembakan ke sebuah kapal komersial dan helikopter Angkatan Laut AS.

Sayid Al-Houthi memastikan front Yaman sebagai front yang efektif terhadap Yahudi Zionis, dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan perdagangan Zionis, karena front ini dapat mencegah kapal-kapal yang terkait dengan mereka melintasi Laut Arab, Teluk Aden, Bab al-Mandab dan Laut Merah.

“Amerika dan entitas Zionis bertindak arogan dan melakukan aksi bodoh dengan menyerang sekelompok pahlawan angkatan laut kita saat menjalankan misi suci mereka di Laut Merah,” ungkapnya, dilansir dari Rai Al Youm, Kamis (4/1/24).

“Serangan jahat ini takkan pernah bertahan tanpa balasan dan hukuman,” tambahnya.

Pemimpin Ansarullah menambahkan, pada hari Jumat ini jutaan massa akan keluar ke jalan-jalan untuk mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa bangsa Yaman pantang mundur dari sikapnya yang berbasis iman, dan pantang tunduk kepada mustakbirin (kubu arogan).

Pernyataan ini merupakan komentar pertama Sayyid Abdul-Malik al-Houthi sejak Ansarullah  pada hari Minggu lalu mengumumkan gugur dan hilangnya 10 anggota angkatan lautnya dalam “serangan Amerika” di Laut Merah.

Sebagai solidaritas dengan Jalur Gaza, yang diperangi habis-habisan oleh Israel dengan dukungan AS sejak 7 Oktober lalu, Ansarullah telah melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Palestina pendudukan serta kapal-kapal kargo di Laut Merah yang dimiliki dan atau dioperasikan oleh perusahaan Israel, atau mengangkut barang ke dan dari Israel.

Pada tanggal 18 Desember 2023, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan pembentukan satuan tugas maritim  “Penjaga Kemakmuran”, yang mencakup 10 negara, termasuk satu negara Arab Bahrain, dengan tujuan menghadapi serangan Ansarullah di Laut Merah.

Kementerian Keuangan Israel menyebutkan bahwa perdagangan maritim menyumbang 70 persen impor Israel, dan 98 persen perdagangan luar negerinya melewati Laut Merah dan Mediterania, sementara perdagangan melalui Laut Merah menyumbang 34,6 persen untk perekonomian Israel. [Tp]