Pemprov DKI Siapkan Dana Rp1 Triliun Untuk Atasi Banjir - Telusur

Pemprov DKI Siapkan Dana Rp1 Triliun Untuk Atasi Banjir


telusur.co.id - Anggaran sekitar Rp1 triliun dikucurkan oleh Pemprov DKI Jakarta pada dinas sumber daya air (SDA) untuk membiayai pelbagai proyek penanggulangan banjir di Ibu Kota selama Tahun 2020. Dana tersebut hasil dari pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN),

"Persisnya, kalau nggak salah, untuk banjir itu di atas Rp1 triliun," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Kamis (22/10/20).

Riza mengatakan, dana sebanyak itu akan dialokasikan untuk berbagai proyek. Misalnya, program pengerukan sampah di sungai, pembangunan drainase, perbaikan pompa dan pembebasan lahan, dengan harapan dapat diserap maksimal sehingga banjir dapat dikurangi.

Terkait pompa, lanjut dia, selalu ada perbaikan atau revitalisasi, termasuk ada yang baru. 

"Kalau berbicara pompa di Jakarta sekalipun kita punya pompa dalam jumlah yang banyak, jumlahnya masih kurang. Makannya kami setiap tahun dilakukan perbaikan dan menambah pompa," paparnya.

Pemprov DKI Jakarta mendapat pinjaman dana sebesar Rp12,5 triliun dari pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang diberikan secara bertahap hingga 2022.

Untuk tahun 2020 ini, kata wagub, jumlah dana yang diterima sebesar Rp3,2 triliun dengan rincian,  Rp1 triliun untuk penanggulangan banjir, sisanya Rp2,2 triliun untuk infrastruktur transportasi dan kebudayaan.

Dana tersebut terbagi atas proyek peningkatan infrastruktur pengendalian banjir Rp1.008.275.517.009; peningkatan infrastruktur peningkatan layanan air minum Rp14.911.954.000; peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah Rp91.675.000.000.

Kemudian, peningkatan infrastruktur transportasi Rp768.141.022.694; peningkatan infrastruktur pariwisata dan kebudayaan (TIM) Rp200.000.000.000; peningkatan infrastruktur olahraga (JIS) Rp1.182.000.000.000.

Sebelumnya, disebutkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan DKI Jakarta Tahun 2020 mengalami defisit akibat pandemi Covid-19. Semula APBD murni 2020 ditetapkan sekitar Rp87,9 triliun, namun saat APBD-P, nilainya diprediksi menurun jadi Rp60 triliun.

"Jadi memang (APBD) mengalami kontraksi cukup besar sekitar 46 persen," kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik.

Menurutnya, nilai APBD-P itu sudah termasuk pinjaman dana PEN dari pemerintah pusat sebesar Rp3,2 triliun. Sebetulnya, DKI mengajukan dana pinjaman kepada pemerintah pusat mencapai Rp12,5 triliun, namun dana dicairkan secara bertahap di setiap tahun sampai 2022.

"Kami dapat pinjaman PEN, dari situ kami dalami dan tahun ini dapat Rp3,2 triliun. Itu akan dipakai untuk enam kegiatan. Nanti ada infrastruktur kebudayaan dan sejumlah proyek-proyek yang ditetapkan 2020 lalu, namun terkendala karena Covid-19. Nah itu dibiayai memakai PEN," tuturnya.

Taufik mencontohkan, sejumlah proyek yang didanai memakai pinjaman dari pusat adalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), pembebasan lahan Kali Ciliwung maupun di proyek underpass dan flyover di Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang terhenti saat sudah 90 persen.

Ditargetkan, pengesahan APBD-P digelar pada  13 November 2020, melalui rapat paripurna.[Fhr]


Tinggalkan Komentar