Penanganan Sampah di Sungai, Dody: Butuh OPD atau UPTD Khusus - Telusur

Penanganan Sampah di Sungai, Dody: Butuh OPD atau UPTD Khusus

Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup, Dody Agus. Area lampiran

telusur.co.id - Penanganan tumpukan sampah yang ada di sungai disekitar Kabupaten Bekasi masih sulit ditangani. Sebab untuk penanganannya dibutuhkan organisasi perangkat daerah (OPD) khusus yang menanganinya.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup, Dody Agus. Menurut dia, untuk masalah sungai terjadi keterbatasan dengan kewenangan. Saat ini metode yang digunakan dalam mengatasi tumpukan sampah yang ada di sungai masih dalam jangka pendek, yakni dengan mengangkut sampah yang ada di sungai.

”Harusnya ada organisasi atau Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) khusus yang menangani sampah-sampah di sungai,” ujarnya kepada telusur.co.id, di ruang kerjanya, kemarin.

Saat ini, lanjut Dody, untuk penanganan sampah di sungai pengangkutan sampah dari sungai menjadi tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Sedangkan ketika sudah diangkut dari sungai menjadi tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup melalui Bidang Kebersihan.

Dengan fenomena banyaknya tumpukan sampah yang ada di sungai yang belum tertangani, menurut Dody, perlu ada langkah kongkrit atau jangka panjang untuk menyelesaikan sungai-sungai yang tertumpuk sampah.

”Kalau saya kan keterbatasan kewenangan untuk mencetuskan adanya OPD atau UPTD khusus yang menangani masalah sampah, namun saya sudah mengajukan untuk dapat duduk bersama demi penanganan sampah di sungai,” ujarnya.

Dody mengatakan, apabila pihaknya konsen dalam penanganan sampah-sampah di sungai. Nantinya pelayanan sampah kepada masyarakat yang sudah menjadi rutinitas pengangkutan sampah dapat terbengkalai.

”Saat ini kami ada dua titik sungai tertumpuk sampah, yakni Kali Bahagia dan Kali Cibalok yang ada di Cikarang Timur,” ucap dia.

Untuk penanganan masalah sampah tersebut, pihaknya harus menyediakan 15 truk pengangkut sampah. “Jadi oleh sebab itu perlu ada OPD yang menangani supaya masalah sungai teratasi, namun tidak menganggu pelayanan pengangkutan sampah di darat atau sampah dari limbah rumah tangga,” terangnya.

Berdasarkan pantauan, sungai yang tertutup sampah kembali ditemukan di Kabupaten Bekasi, tepatnya di Kali Jambe RT 07/07 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan. Sama seperti sungai-sungai sebelumnya, kondisi sungai yang berdekatan dengan Tol Jakarta-Cikampek pada kilometer 19 ini jauh dari kata bersih.

Dimana, sampah telah menutupi sungai yang memiliki lebar sekitar 20 meter itu sepanjang sekitar 100 meter. Diprediksi telah tertimbun sekian lama, sampah bahkan mengeras. Sehingga menahan laju air yang mengalir.

Dalam pantauan, nampak sampah berbahan plastik sisa kemasan makanan mendominasi. Selain itu, air sungai pun telah menghitam hingga mengeluarkan bau tidak sedap.

Lebih jauh, sambung Dody, perlu ada komitmen Pemkab Bekasi untuk menangani sampah secara berkesinambungan. Di samping menggenjot infrastruktur, investasi serta berbagai pembangunan lainnya, persoalan sampah harus disiapkan.

“Saat ini perumahan itu banyaknya yang dekat sungai, itu jadi potensi sampah dibuang lagi ke sungai. Makanya ada perumahan, atau pembangunan lainnya itu nanti sampahnya dibuang ke mana, Ini sudah saya sampaikan tapi kewenangan saya hanya sebagai bawahan,” katanya.

Selain itu, perlu komitmen, adalah bagaimana dapat menertibkan bangunan liar (bangle) dibantaran kali. Sebab saat bangli dibantaran sungai sudah menjalar.

”Coba diperhatikan bangli yang ada dibantaran sungai itu kemana buang sampahnya, pasti ke kali. Nah itulahnya yang selalu membuat adanya tumpukan sampah, kan hal ini perlu juga peran dari Satpol PP bagaimana penertibkan bangli. Jadi inilah yang saya harapkan perlunya komitmen Pemkab Bekasi, dan saat ini memang dalam proses duduk bersama untuk penangan sampah dikali,” ujarnya. [asp]

 

Laporan :Sonson


Tinggalkan Komentar