Pensiunan Perwira Zionis Sebut Mesir Berencana Serang Israel  - Telusur

Pensiunan Perwira Zionis Sebut Mesir Berencana Serang Israel 

Tentara Mesir. (Foto: RT).

telusur.co.id - Sebuah laporan disajikan oleh Letkol (purn) Israel Eli Dekal, yang berspesialisasi dalam sistem infrastruktur di negara-negara Arab, memperingatkan semakin besarnya kekuatan militer tentara Mesir di Sinai serta ancamannya bagi Israel.

Dikutip Rai Al Youm, Senin (25/3/24), dalam laporannya berjudul “Konsep Perdamaian dengan Mesir…Apa yang Belum Dibahas” di situs berita Israel Nziv, Dekal mengaku mulai meneliti dan memverifikasi hal ini enam tahun lalu, dan dia lantas mencapai kesimpulan krusial bahwa sejak tahun 2014, tentara Mesir secara signifikan memperluas infrastruktur militernya di Sinai.

“Pada tahun 2014, setelah berhari-hari kerusuhan regional dan tersingkirnya Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan di Mesir, pembangunan infrastruktur militer di Sinai dipercepat, dan pada saat yang sama proses pembelian senjata canggih yang berkepanjangan  menyebabkan tentara Mesir mencapai peringkat ke-12 terkuat di dunia dan menekan tentara Israel ke posisi ke-18 di dunia," jelasnya.

"Fenomena meresahkan dari peningkatan kekuatan tentara Mesir secara signifikan dan pembangunan infrastruktur militer yang intensif, terutama di Sinai dan di kedua sisi Terusan, tidak menjadi perhatian masyarakat di Israel, termasuk para veteran militer senior yang saya ajak bicara di lembaga-lembaga penelitian akademik, para komentator, dan jurnalis, termasuk jurnalis bidang militer yang oleh sistem keamanan Israel dinutrisi dengan konsep  bahwa Mesir, setelah menerima sisa tanah Sinai dari Israel, tidak tertarik untuk bertindak yang merugikan Israel. Padahal, hubungan permusuhan yang dalam bahasa sederhana disebut “perdamaian dingin”  semakin meningkat, dan Mesir menjaga kerja sama keamanan dengan Israel, yang kini dilarang untuk dipublikasikan,” tambahnya.

Dia mengkritik para pemimpin politik dan keamanan di Israel yang memandang Mesir sebagai negara sahabat dan bukan musuh. Menurutnya, Mesir merupakan ancaman keamanan bagi Israel, sehingga Israel perlu mengerahkan sumber daya militer untuk mengantisipasi ancaman Mesir.

Dekal juga menyerukan upaya pencegahan terulangnya Perang 6 Oktober dan kegagalan intelijen Israel dalam mengantisipasi serangan mendadak Mesir terhadap Israel.

Dia menyebutkan bahwa sejak tahun 2004, dan khususnya sejak tahun 2008, tentara Mesir telah memperluas infrastruktur militer secara signifikan di Sinai. Pada tahun 2014, setelah Abdel Fattah el-Sisi berkuasa sebagai presiden Mesir, pembangunan infrastruktur militer di Sinai dipercepat.

Dia menjelaskan bahwa ketika para pemikir dan orang-orang Israel yang tertarik dengan urusan Mesir menyoal tentang bahaya menguatnya tentara Mesir, mereka beralasan bahwa  Mesir semakin kuat adalah; akibat ancaman Ethiopia yang akan mencuri pasokan air Sungai Nil dari Mesir; akibat ancaman dari faksi Libya barat (sementara faksi timur yang dikuasai oleh Khalifa Haftar adalah sekutu Mesir); dan karena Mesir berobsesi memimpin Afrika dan negara Arab, dan senjata tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepada semua negara di dunia  ihwal kebesaran Mesir.

Dekal lantas membantah satu per satu semua asumsi itu, dan menekankan bahwa Mesir merupakan ancaman keamanan bagi Israel.

Dekal mengklaim bahwa Mesir tidak berhenti mempersenjatai Sinai, dan terus mempersiapkan perang di masa depan melawan Israel.

Dia menutup laporannya dengan menyatakan: “Bahkan jika penilaian saya terhadap niat perang Mesir keliru secara mendasar, dan Presiden Mesir hanya berpikir baik tentang Israel, namun menurut saya, saat itupun kurang siapnya IDF menghadapi potensi konfrontasi militer dengan Mesir merupakan tindak pidana kelalaian.” [Tp]


Tinggalkan Komentar