Perkuat Kapasitas Pengendalian, Kementan Uji Coba Penggunaan Vaksin Oral RabiesĀ  - Telusur

Perkuat Kapasitas Pengendalian, Kementan Uji Coba Penggunaan Vaksin Oral RabiesĀ 


telusur.co.id - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), memulai rangkaian uji coba penggunaan vaksin oral rabies (ORV) di Indonesia. 

Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin mengatakan, penggunaan ORV untuk mendukung program pengendalian rabies telah berhasil dilaksanakan di beberapa negara. Indonesia untuk pertama kalinya akan mencoba penggunaannya di tingkat lapang di Kabupaten Buleleng dan Karangasem, Bali. 

"Untuk tahap awal akan kita uji coba dulu jenis umpan yang sesuai di Indonesia, setelah itu baru kita uji coba vaksin oral rabiesnya,” kata Nuryani, Kamis (25/11/21).

Ia menjelaskan, pada saat ini terdapat 8 (delapan) provinsi yang dinyatakan bebas rabies, sementara provinsi lain masih tergolong wilayah tertular. Untuk wilayah tertular tersebut, strategi utama untuk pengendaliannya adalah dengan pelaksanaan vaksinasi rabies secara massal dengan target 70% populasi hewan penular rabies, khususnya anjing. 

"Tantangan dalam vaksinasi massal adalah melakukan vaksinasi pada anjing yang diliarkan dan sulit untuk ditangkap dan divaksinasi secara parenteral atau disuntik,” ucapnya.

Nuryani meyakini bahwa vaksin oral rabies memberikan alternatif untuk anjing yang memang sulit divaksinasi dengan cara konvesional, dan hal tersebut dapat meningkatkan cakupan vaksinasi rabies sampai lebih dari 70% sesuai target. 

"Yang perlu dicatat adalah vaksinasi secara oral bukan pengganti vaksin secara suntik, tapi ini merupakan pelengkap untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, khususnya anjing yang sulit dipegang atau ditangkap," imbuhnya. 

Pelaksanaan uji coba umpan ini, jelas Nuryani adalah dengan menggunakan umpan yang belum berisi vaksin, namun berupa placebo yang berisi cairan berwarna biru dan diberikan langsung kepada anjing sasaran untuk menilai tingkat kesukaan anjing terhadap pilihan umpan yang tersedia. 

"Proses pecahnya placebo dalam rongga mulut dan kemudian diserap di mukosa mulut anjing, akan menyerupai pecahnya vaksin oral rabies yang akan diujicobakan kemudian," jelasnya. 

Nuryani juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Australia melalui Program Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan Karangasem yang telah mendukung uji coba yang akan dilakukan tersebut.[Fhr]


Tinggalkan Komentar