Festival Danau Toba Mau Ditiadakan, Kader PDIP Siap Bangkitkan PDT - Telusur

Festival Danau Toba Mau Ditiadakan, Kader PDIP Siap Bangkitkan PDT

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun, Maraden Sinaga

telusur.co.id - Sikap Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi yang ingin menghapus even tahunan Festival Danau Toba menuai kritikan dan penolakan dari masyarakat. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun, Maraden Sinaga salah satu yang mengkritik tajam pernyataan Edy.

Kader PDIP itu mengatakan pernyataan Edy yang ingin meniadakan fertival danau toba semakin menunjukan jika kinerjanya tidak memuaskan masyarakat.

“Yang kita pikirkan adalah bagaimana membangkitkan Pesta Danau Toba (PDT) kembali berkibar dan terlaksana di 'Kota Wisata Danau Toba Parapat', Kabupaten Simalungun, Sumut ini. Bukan malah meniadakan,” sindirnya.

Jika memang tidak mampu dan tidak sanggup untuk melaksanakan acara, tegas Maraden, berikan anggaran 1,4 miliar kepada pihak yang bersedia untuk melaksanakan acara dengan meriah.  

 "Pak Gubernur Sumut yang terhormat, kalau bapak gak mampu membuat FDT itu ramai dan meriah dengan dana Rp1.4 Miliar, kasih (berikan) ke kami saja pak. Dan jika nantinya acara FDT itu tidak ramai maka uangnya kami pulangkan utuh Pak Gubernur,” kata Maraden.

Maraden Juga mengkritisi pernyataan Edy yang menyampaikan FDT tidak bermanfaat. Kata dia, gubernur gagal paham dalam hal itu, dan sebaiknya harus tahu bahwa manfaat FDT adalah sebagai salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif masyarakat lokal.

Ia juga menyampaikan bahwa ada efek domino ketika FDT itu ramai, salah satu contoh rumah makan akan mendapat income, hasil dari petani dan UMKM  bisa laris terjual serta sektor-sektor lain juga bisa bergerak dengan sendirinya.

“Jadi saat PDT berubah nama menjadi Pesta Rakyat Danau Toba (PRDT) yang digagas warga Parapat, juga terlaksana dengan bagus, maka mengapa suguhan FDT Desember 2019 lalu terburuk di Parapat? Apakah pihak penyelenggara dari Pengprovsu melalui Dinas Pariwisata Sumut sengaja menjeblokkan kunjungan wisata ke Parapat?. Coba bayangkan, katanya lomba Solu Bolon, tetapi solunya (sampannya) hanya dua unit, sementara pesertanyapun hanya sekitar 9 Team.”

Tokoh Masayakat Parapat, D Sinaga (72) juga berharap, supaya Pesta Danau Toba dihidupkan kembali, sebab Danau Toba inikan sudah menjadi milik dunia. “San kitalah yang melestarikan bersama masyarakat seputar Danau Toba tentu atas dukungan Pemkab se Danau Toba. Lagian Gubernur ini kan hanya 5 tahuan saja koq, biarkan dia berkoar-koar dan bila perlu diapun tak usah datang lagi ke Parapat dan ke Danau Toba ini,” Kata Sinaga. [ham]

Laporan: Jes Sihotang


Tinggalkan Komentar