telusur.co.id - Para peternak babi dari Warga Kelurahan Damar Sari, Kecamatan Padang Hilir meminta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tebingtinggi untuk memanggil Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Marimbun Marpaung,terkait ternak babi kembali mati setelah dilakukan penyemprotan dan penyuntikan oleh petugas PPL.
"Kami harapkan dewan khususnya yang terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) 1 untuk gelar rapat duduk bersama Kadis dan peternak agar dapat memberikan solusi," kata Lando Rajagukguk didampingi Donal Gultom, D Tanjung, Sangul, Candra Sipahutar, Pinta Br Sinaga, Dina Br Sirait, Ramli Rajagukguk kepada wartawan Selasa (10/12/2019).
Menurutnya, penyemprotan ke kandang dan penyuntikan ternak babi oleh petugas membuat para peternak kembali mengalami musibah karena semakin banyak babi bermatian.
"Langkah yang dilakukan semakin menjatuhkan perekonomian, peternak semakin menjerit," katanya.
Lanjutnya, Mengingat Desember ini, para peternak membutuhkan biaya yang besar untuk membeli kelengkapan natal dan tahun baru.
"Peternak butuh biaya tambahan pada perayaan Natal, ini seharusnya diperjuangkan Dewan," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan D Tanjung, bahwa sampai saat ini kepedulian terhadap peternak tidak nyata, Babi yang mati hanya didata dan uang pengganti penanam bangkai tidak ada.
"kerugian peternak tidak sebatas didata tapi dibantu perekonomian kembali. Hal ini yang sangat diharapkan," ucapnya.
Ternak babi yang mati di Kelurahan Damar Sari sekitar 210 ekor, jika dihitung kerugian mencapai ratusan juta, jelasnya. [Sbk]
Laporan : Willi