telusur.co.id - Sejumlah persoalan sosial dan pendidikan mengemuka dalam Reses I Anggota DPRD Jabar, Mamat Rachmat di Babakan Gaya Kidul, Kecamatan Cinambo. Warga menyampaikan keluhan terkait PKH yang tidak cair, perubahan status desil, serta kebingungan dalam validasi DT-SEN dan data bansos lainnya.

Kelompok pemuda juga mengungkapkan persoalan banyaknya remaja putus sekolah dan minimnya jalur pendidikan alternatif. Warga berharap adanya PKBM di wilayah tersebut serta akses yang lebih jelas untuk program bantuan seperti KIP Kuliah.

Selain itu, persoalan ketenagakerjaan turut disoroti. Warga meminta akses pelatihan teknis dan informasi lowongan yang lebih terhubung, mengingat meningkatnya jumlah pencari kerja di lingkungan itu.

Menanggapi hal tersebut, Mamat menyampaikan bahwa perbaikan data bansos sedang berlangsung di tingkat nasional dan daerah.

“Perubahan status PKH dan desil memang terjadi karena pembaruan data nasional. Kami sarankan warga aktif mengikuti pendataan ulang agar hak-hak sosial tercatat dengan benar,” ujarnya.

Ia juga menegaskan pentingnya membuka kembali jalur pendidikan nonformal dan pelatihan kerja.

“Pemuda putus sekolah harus diberi kesempatan kembali belajar. Kami akan bicarakan kebutuhan PKBM dan akses pelatihan kepada dinas terkait,” tambahnya.

Perwakilan warga menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dialog yang berlangsung.

“Pak Mamat mau mendengar dan menjelaskan dengan rinci. Ini yang warga butuhkan, penjelasan yang jelas,” ujar warga lainnya.

Mamat memastikan seluruh aspirasi akan dibawa ke pembahasan Komisi V DPRD Jabar untuk ditindaklanjuti bersama dinas sosial dan pendidikan. (VC)