PM Israel: Orang Iran Kepung Negara Kami dengan Rudal Sambil Duduk Aman di Teheran - Telusur

PM Israel: Orang Iran Kepung Negara Kami dengan Rudal Sambil Duduk Aman di Teheran

Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett. (Foto: Jerusalempost).

telusur.co.id - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyatakan Iran mengepung Israel dengan rudal namun Israel siap berkonfrontasi dengan Iran, dan Israel tidak akan terikat pada perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara terkemuka dunia.

“Kami menghadapi masa-masa sulit, kemungkinan akan ada perselisihan dengan sahabat-sahabat terbaik kami,” katanya pada konferensi televisi yang diselenggarakan oleh Universitas Richman, seperti dikutip Rai Al-Youm, Selasa (23/11/21).

Dia menyebut Iran kini berada di tahap proyek nuklirnya yang paling maju, dan menegaskan independensi Israel dalam pengambilan keputusan terhadap musuh besarnya itu.

Perundingan nuklir dengan negara-negara besar dunia akan dimulai lagi pada 29 November mendatang untuk pemulihan perjanjian nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang diteken pada tahun 2015 namun diabaikan oleh AS pada tahun 2018.

Bennett menyatakan bahwa kalaupun mereka kembali kepada perjanjian itu “Israel tentu bukan salah satu pihak dalam perjanjian ini, dan tidak akan terikat olehnya”.

Dia lantas mengungkapkan fustrasinya terhadap apa yang disebutnya bentrokan-bentrokan Israel dalam skala kecil dengan militan sekutu Iran.

“Orang-orang Iran mengepung negara Israel dengan rudal di saat mereka duduk dengan aman di Teheran," ujarnya.

“Pengejaran teroris yang dikirim oleh Pasukan Quds (Iran) tak lagi membuahkan hasil, kami harus mengejar pengirimnya,” keluhnya.

Meski demikian, Bennett tidak sampai melontarkan ancaman perang, melainkan mengatakan bahwa Israel dapat menggunakan teknologi elektronik dengan  kelebihannya sebagai negara demokratis dan mendapat dukungan internasional.

Sementara itu, Menteri Keuangan Israel Avigdor Lieberman, Selasa (23/11/21), menyebut Iran dapat memperoleh senjata nuklir dalam jangka waktu lima tahun, dan itu tidak akan terpengaruh oleh perundingan nuklir Iran dewasa ini dengan negara-negara besar dunia.

Teheran sendiri berulangkali membantah tuduhan Barat dan Israel bahwa Iran berusaha membuat senjata nuklir, meski mengabaikan banyak pasal perjanjian nuklir dan meningkatkan pengayaan uranium sejak AS keluar darinya. [Tp]


Tinggalkan Komentar