PNS Sudah Masuk Kerja, Iran Rencana Bolehkan Salat di Masjid - Telusur

PNS Sudah Masuk Kerja, Iran Rencana Bolehkan Salat di Masjid

Hassan Rouhani

telusur.co.id - Penyebaran virus corona di Iran sudah melandai. Beberapa daerah sudah masuk zona hijau. Pemerintah pun memerintahkan pegawai pemerintah kembali bekerja pada hari Sabtu. Warga bisa salat di masjid.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan masjid akan melanjutkan salat setiap hari di seluruh negeri, meskipun beberapa daerah melihat tingkat infeksi virus korona yang tinggi. Tak itu saja, Rouhani juga membuka pusat perbelanjaan hingga pukul 6 sore.

"Pintu ke masjid-masjid di seluruh negeri akan terbuka untuk umum untuk salat harian," kata Rouhani, seraya menambahkan bahwa jamaah harus memperhatikan jarak sosial dan protokol kesehatan lainnya. Namun, dia tidak mengatakan kapan masjid akan dibuka kembali.

Pihak berwenang mengambil tindakan lebih keras untuk memastikan peraturan kesehatan dipatuhi, seperti melarang orang menaiki bus dan kereta metro jika mereka tidak mengenakan masker wajah.

Alireza Zali, kepala Gugus Tugas Coronavirus yang dipimpin pemerintah, mengatakan kepada TV pemerintah bahwa situasi di ibu kota "masih tidak menguntungkan," menambahkan bahwa pelonggaran pembatasan bertahap harus disertai dengan "ketaatan yang lebih serius" dari aturan.

Iran, yang dilanda wabah virus paling mematikan di Timur Tengah, mulai melonggarkan pembatasan pada interaksi manusia pada bulan April, mengklasifikasikan daerah-daerah sebagai putih, oranye dan merah - masing-masing menunjukkan risiko infeksi koronavirus yang rendah, sedang dan tinggi.

Pihak berwenang telah secara progresif menutup masjid di Iran setelah mengkonfirmasi infeksi coronavirus pertama pada bulan Februari.

Masjid-masjid di daerah-daerah yang termasuk dalam kategori putih diizinkan untuk membuka kembali pintu mereka untuk sholat untuk bulan Ramadhan - 25 April hingga 24 Mei - tetapi hanya untuk doa individu.

Seorang juru bicara kementerian mengatakan pada hari Sabtu bahwa provinsi barat daya Khuzestan masih diklasifikasikan sebagai "merah" karena jumlah infeksi dan kematian yang lebih tinggi, sementara tujuh provinsi lainnya terancam. [ham]


Tinggalkan Komentar