telusur.co.id - Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Ditlantas Polda Metro berupaya mengatasi kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok akibat lonjakan truk peti kemas.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah H. Tobing mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pelindo dan KSOP Pelabuhan Tanjung Priok untuk mencari solusi atas kemacetan tersebut.
Dalam rangka mengatasi kemacetan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Ditlantas Polda Metro telah melakukan beberapa upaya, antara lain pembukaan gratis gate pass pelabuhan untuk mengurai kendaraan arah dari Cilincing-Kalibaru. Selain itu ada penambahan personel security di setiap line gate in untuk membantu percepatan kendaraan melakukan proses bongkar muat, penambahan personel operator alat berat bongkar muat untuk mempercepat proses bongkar muat, dan pengaturan dan rekayasa lalu lintas dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara.
"Kami telah berkoordinasi dengan pihak manajemen NPCT1 dan MTI Pelindo untuk mencari solusi atas kemacetan tersebut. Hasil koordinasi tersebut adalah pembukaan 7 gate common area PT. MTI dan pemberlakuan one way, serta pengoperasian 26 unit alat berat (RTG) NPCT-1 untuk mempercepat bongkar muat," jelasnya.
Polres Pelabuhan Tanjung Priok juga telah melakukan pelayanan kepada sopir truk dengan membagikan makanan dan minuman kepada mereka. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir sopir truk meninggalkan kendaraan mereka untuk mencari makan dan minum, sehingga tidak terjadi perlambatan arus lalu lintas.
"Kami meminimalisir mereka meninggalkan kendaraan untuk mencari makan dan minum, karena khawatir saat arus jalan mereka tidak di truknya, terjadi perlambatan," kata Martuasah.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok dapat terurai dan arus lalu lintas dapat berjalan lancar kembali. (Prt)