Polri Klaim Ada Penurunan Karhutla Sebanyak 81 Persen pada 2020 - Telusur

Polri Klaim Ada Penurunan Karhutla Sebanyak 81 Persen pada 2020

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (foto: Humas Polri)

telusur.co.id - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia pada tahun 2020 menurun pada 81 persen. Menurutnya, pada 2019 terdapat 25.758 titik api sdangkan pada 2020 hanya 2.875.

"Karhutla antara 2019 dengan 2020 ada penurunan 81% berkaitan dengan titik api maupun luas lahan yang terbakar," ujar Argo setelah penandatanganan peraturan bersama antara Polri, Kejaksaan Agung, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Mabes Polri, Kamis (6/5/21).

Ke depannya, kata Argo, Polri bersama Kejagung dan KLHK melakukan pencegahan dan penegakan hukum. Khusus upaya pencegahan, Polri akan berkoordinasi dengan kementerian terkait.

Upaya pencegahan juga dipasang kamera pengawas atau CCTV yang memiliki jarak pantau. Sehingga diharapkan dapat merekam pelaku pembakaran.

"Kita bisa melihat siapa pelakunya di sana jadi bisa zoom, bisa berputar 360 derajat. Ada beberapa titik yang kita komunikasikan dengan Telkom, dari instansi lain," jelasnya.

Polri, sambung Argo, juga mendirikan posko terpadu dan akan berpatroli. Dengan penggunaan teknologi dapat mengetahui jumlah dan radius titik api.

"Teknologi yang kita gunakan untuk mempermudah, karena kita lihat bahwa hutan luas sekali areanya," jelasnya.

Mengenai penegakan hukum, kata Argo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan. Koordinasi tersebut dilakukan agar perkara karhutla dapat diproses secepatnya.

"Nanti setelah kita penyelidikan, penyidikan, kita koordinasi dengan Kejaksaan. Jadi nanti sesuai Inpres Bapak Presiden untuk kegiatan pencegahan dan penegakan hukum kita lakukan secara terpadu," paparnya.

Lebih jauh Argo menjelaskan, upaya pencegahan dan pengawasan tersebut diharapkan dapat menekan angka karhutla. Sehingga dapat membebaskan Indonesia dari bencana asap.

"Harapannya bahwa tidak ada lagi komplain dari negara lain maupun dari negara tetangga," terangnya. (Tp)


Tinggalkan Komentar