telusur.co.id - Polri menyiapkan tiga operasi untuk mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Ketiga operasi tersebut antara lain: pertama, operasi nusantara cooling system.
Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Fadil Imran menjelaskan, arti operasi Nusantara Cooling System ialah melakukan deteksi, penyelidikan, pengamanan tertutup dan penggalangan intelijen, serta penggalangan eskalasi pada potensi sampai dengan ambang gangguan.
Kedua operasi Mantap Brata. Mantap Brata merupakan operasi pengamanan ambang gangguan dan gangguan nyata dalam tahapan pemilu serentak tahun 2023-2024. Sedangkan yang ketiga, operasi Kontijensi Aman Nusa 1, 2, dan 3.
"Penanganan operasi kontijensi ini bertujuan kepada penanganan gangguan nyata yang bersifat kontijensi yang disebabkan oleh konflik sosial bencana alam dan terorisme," kata Fadil dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/11/23).
Fadil juga menyoroti gangguan Pemilu yang berada di dunia siber. Karena, gangguan di dunia siber juga tidak dapat dipandang sebelah mata.
Sebab, berpotensi menjadi alat propaganda dan penyebaran informasi palsu terkait Pemilu kepada masyarakat.
Oleh karena itu, Operasi Nusantara Cooling System juga dilakukan oleh Polri sebagai upaya untuk menyukseskan operasi Mantap Brata yang dikepalai oleh Wakabareskrim Polri dengan mengedepankan untuk mencegah polarisasi dan menjamin penyelenggaraan pemilu agar suasana pemilu tetap aman, damai dan sejuk khususnya di ruang siber. Dimana sering terjadi disinformasi propaganda dan black campaign.
Dalam proses pelaksanaan operasi Mantap Brata dan kegiatan pengamanan Pemilu lainnya, Polri mengerahkan dua pertiga pasukannya. Sisanya tetap berjaga sesuai dengan pos masing-masing.
"Kegiatan operasi Mantap Brata 2023-2024 didukung dengan kekuatan Polri di mana 2/3 kekuatan dikerahkan, sedangkan 1/3 kekuatan polri digunakan untuk laksanakan kegiatan rutin kepolisian," kata Fadil.[Fhr]