telusur.co.id ─ Di tengah polusi udara, pemerintah New Delhi akan membuka kembali sekolah pekan depan. Meski India masih diselimuti polusi udara setelah penerapan lockdown parsial.
“Sejumlah sekolah, kampus, dan institusi bisa dibuka kembali Senin (pekan depan),” kata Menteri Lingkungan Negara Bagian Delhi, Gopal Rai, dikutip AFP, Kamis (25/11/21).
Rai mengatakan, karyawan kantor pemerintahan yang sebelumnya bekerja dari rumah juga akan kembali berkegiatan kantor.
“Dan kami akan menyarankan pejabat menggunakan transportasi publik,” ujarnya.
Tak hanya itu, Rai juga menegaskan jika tingkat polusi udara tetap tinggi maka langkah baru selanjutnya untuk membatasi kendaraan pribadi dengan ganjil genap.
“Jika tingkat polusi udara tetap tinggi, kami akan melihat langkah-langkah baru seperti sistem ganjil genap (kendaraan),” ucap Rai.
Di bawah sistem ganjil genap, kendaraan pribadi hanya dapat dikendarai pada hari yang berselang-seling, tergantung pada angka terakhir plat nomornya.
“Kami akan melihat apakah ada kebutuhan untuk penguncian total untuk mengatasi polusi. Tetapi langkah-langkah ini tidak akan berhasil jika kota-kota tetangga Delhi tidak membalas,” tambahnya.
Delhi memang biasa diselimuti asap tebal setiap musim dingin, usai para petani di negara bagian utara membakar sisa pertanian mereka. Tahun ini, polusi lebih parah. Pemerintah pun menerapkan lockdown parsial pekan lalu.
Pemerintah meminta pembangkit batubara dinonaktifkan, melarang kendaraan yang non-esensial, pembatasan terhadap pekerjaan konstruksi, dan mendesak warga warga tetap di rumah.
Komisi Pengelola Kualitas Udara Delhi juga meminta alat anti-kabut dan semprotan air beroperasi tiga kali sehari di tempat-tempat yang berpolusi. Langkah tersebut menuai kritik dari para pengamat. Menurut mereka, kebijakan tersebut tak mengubah apapun.
Pemerintah juga dinilai gagal mengatasi akar masalah dari polusi pabrik, polusi kendaraan, dan pembakaran pohon yang menyatu menjadi kabut beracun.
Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti